Tips Motivasi

Focusing on Happiness

Month: Mei, 2019

Suara Hati

Banyak kata yang tak terucap, terdengar dalam pikiran saja.

Suara batiniah ini bisa netral seperti pengamatan, ingatan atau pemikiran biasa, bisa juga kata-kata yang negatif.

Walau terkadang, dapat menyuarakan semangat dan memaksa kita untuk pantang menyerah dan percaya diri.

Tapi seringkali, banyak suara hati yang melemahkan diri, memicu emosi melankolis seperti kesedihan dan kesepian, keputus-asaan.

Sebenarnya, banyak dari suara-suara itu berasal dari orang lain, yang dari masa lalu, lalu bertumbuh mandiri jadi bagian dari kepribadian kita.

Diri kita yang sejati bisa saja tidak sedang bersuara, hanya mengamati.

Berupa kesadaran, dan ada dalam kesunyian di latar belakang suara itu.

Belajarlah untuk mengenal lebih dalam keheningan itu, ada jeda di antara suara-suara batiniahnya.

Coba cintai diri yang diam itu, lama-kelamaan kesunyian akan membungkam semua kata.

Dan mengisi hati dengan kebahagiaan walau tanpa bersuara.

#tipsmotivasi (tipsmotivasi.com)

Seni (Subtil*) Untuk Tidak Peduli

Tak usah peduli apa kata orang lain.

Untuk menjadi lain dari yang lain adalah unik.

Tidak perlu memperhatikan pikiran orang.

Berikan perhatian dan kepedulian hanya kepada apa yang penting serta bermakna.

Jangan berharap pada kebetulan, namun persiapkan masa depan yang lebih baik.

Tak harus menjadi luar biasa, tapi tujuannya adalah sesuatu yang akan bisa disyukuri.

Pilihlah selalu sesuatu yang ada dalam kendali, bukan yang diluar kontrol diri.

Setiap waktu mengutamakan keluarga dan sahabat, prinsip-prinsip yang bernilai abadi.

Hadapi masalah dan situasi yang negatif dengan berani dan bertanggung jawab.

Jangan menyalahkan orang lain atau kondisi yang ada, maju terus dan bertumbuhlah dari tantangan yang diberikan dalam kehidupan.

Bahkan kesalahan adalah peluang untuk berkembang, asalkan tidak takut dan terus mencoba tanpa menyerah dari segala arah.

Tak ada yang pasti, bersiaplah untuk berubah kalau salah dan belajarlah dari kegagalan.

Kebahagiaan itu bukan dari kesempurnaan, namun berasal dari mengatasi kesulitan.

Penderitaan memang tidak nyaman, tapi itu adalah motivasi untuk terus berusaha.

Ingatlah terus apa yang berarti dan realistis lalu berfokuslah selalu kesitu tolak yang lain.

Waktu kita terbatas, semua orang akan mati, maka cari dan kejar arti hidup yang paling penting sebagai prioritas sehari-hari.

Semua daya upaya haruslah berlandaskan prinsip yang paling dianggap penting dan memberikan makna serta kebahagiaan.

Bahagia berasal dari cinta dan orang-orang yang terkasih, pekerjaan yang berdampak positif, pengabdian yang paling bernilai.

Jangan bertindak sebelum tahu apa yang perlu diperjuangkan, tapi juga tak perlu diam menunggu lama untuk memulai bergerak.

Awal dari perjuangan akan banyak kesalahan dan kesusahan, karena hidup bukan hanya senang-senang tapi juga penderitaan.

Tanggunglah masalah dari apa yang benar-benar berarti, tak usah peduli hal lain yang tak bermakna, termasuk perilaku orang lain.

Situasi dan kondisi mungkin tidak selalu mendukung kemajuan kita.

Namun kita bisa mengubah sudut pandang untuk selalu melihat segalanya sebagai sarana berlatih.

Latihan untuk lulus dalam ujian kehidupan dan menikmati manisnya kesuksesan nanti.

Tapi, tak perlu menunggu nanti untuk bahagia.

Mulailah berbahagia dari sekarang.

Oleh karena, tak ada saat yang tepat sepanjang masa, semuanya itu tergantung paradigma kita.

Interpretasi akan kejadian postif atau negatif peristiwanya itu tetap tergantung persepsi.

Berpikirlah untuk selalu mensyukuri apapun yang terjadi, selama tubuh ini belum mati;

Bagaimanapun kehidupan saat ini, jika masih bernapas berarti masih ada yang disyukuri.

Tak usah peduli pada apapun yang tidak memiliki arti yang penting dalam hidup ini.

*terinspirasi oleh Mark Manson

Belajar Terus

“Pembelajaran tanpa henti memungkinkan kita bisa mengembangkan kebijaksanaan di masa mendatang dalam kehidupan. " ~Nancy Merz Nordstrom

Ada banyak manfaat untuk tidak pernah berhenti belajar: mulai dari meningkatkan fungsi kognitif (menjaga otak kita tetap tajam) hingga hubungan yang lebih baik (membuat kita lebih menarik).

Belajar secara signifikan berkontribusi pada kesejahteraan psikologis dan fisik, membuat kita lebih bahagia dengan memberikan kita arti atau makna dalam hidup, dan membuat kita lebih sehat karena komitmen untuk belajar membuat kita tetap aktif dan bersemangat dalam kehidupan.

Cobalah untuk mempelajari berbagai topik yang sangat berbeda dan dari berbagai sumber, termasuk pengalaman sendiri.

Semua orang dan segala sesuatu di sekitar menyediakan bahan untuk dipelajari — jangan pernah mengira belajar itu hanya di sekolah saja.

TERUSLAH PENASARAN!

3 Hal yang Menahan Anda Mendapatkan Pekerjaan Impian

Jika Anda termasuk mayoritas orang yang anggap pekerjaan mereka lebih menguras energi daripada menyuntikkan kebahagiaan, Anda mungkin berpikir untuk mencari pekerjaan baru.

Mungkin Anda sudah pernah minta promosi, melamar di tempat lain, atau kuliah lagi untuk meningkatkan peluang Anda.

Atau mungkin Anda sudah berpikir untuk memulai bisnis atau punya usaha sendiri.

Namun ada sesuatu yang menahan Anda untuk mengambil keputusan besar itu.

Hari demi hari Anda bekerja cukup lumayan bisa dijalankan tetapi kemudian ada momen dimana Anda diingatkan kembali mengapa pekerjaan itu tidak lagi terasa memuaskan.

Memang, tidak ada pekerjaan yang sempurna, dan bahkan pekerjaan yang terbaik pun akan ada bagian yang kurang disukai, tapi Anda cukup senang dengan posisi Anda saat ini, tak peduli itu "pekerjaan impian" atau tidak, berarti cukup sampai disini membacanya.

Tetapi jika Anda tahu di dalam hati bahwa sudah saatnya untuk membuat perubahan, pelajari apa saja hambatan yang mungkin menahan Anda mengejar pekerjaan impian itu;

1. Rasa Takut

Ketakutan akan hal yang tak diketahui pasti adalah rintangan nomor satu yang menghambat untuk bergerak maju.

Sebesae apapun keinginan untuk perubahan, ada juga bagian dari diri yang tidak ingin berubah.

Zona nyaman dan kepastian posisi saat ini sangat mengikat, dan kebanyakan orang ragu untuk meninggalkan zona nyamannya.

Berganti pekerjaan berarti melangkah ke hal yang tidak diketahui pasti, ketidakpastian itu seringkali menakutkan.

Takut gagal, takut bangkrut, takut nantinya menyesal itu semua suara dari ketakutan.

2. Mengawang-Awang

Kadang-kadang pekerjaan yang tepat itu tidak dikejar sepenuh hati karena secara tidak sadar kurang fokus pada tujuan.

Kecenderungan ini biasa terjadi, ketika orang membiarkan hidup mereka melayang di jalan termudah, dan kemudian mereka bangun dan bertanya-tanya, bagaimana saya bisa sampai di sini? Ini bukan tempat yang seharusnya saya berada atau saya inginkan.

Mengawang-awang ini dapat terjadi jika terlalu melekat pada zona nyaman seperti pada bahasan sebelumnya, dan tidak mau maju, bertumbuh dan berkembang seiring waktu.

Akibatnya, di dalam pekerjaan merasa mandek, dan mendambakan tantangan atau stimulasi.

Akhirnya terasa seperti kelelahan yang sebenarnya adalah kebosanan karena terlalu lama mengawang-awang saja.

3. Menyalahkan Orang Lain atau Situasi/Kondisi

Sering kali lebih mudah menyalahkan orang lain atau keadaan daripada mengambil tanggung jawab dan bertindak.

Masalah ini biasanya dialami oleh mereka yang suka mencari alasan seperti tidak ada waktu atau usia, kurang uang atau dukungan pasangan, atasan, orang tua, dsb.

Ada kalanya memang faktor eksternal benar-benar membatasi pilihan Anda, tapi hati-hati jika selalu saja ada alasan walau terdengar valid.

SOLUSI

Untuk melawan rasa takut, gunakan rasa cinta. Carilah inspirasi yang membuat Anda makin menyukai diri dan kehidupan ini.

Dengan berfokus pada rasa cinta dan inspirasi, ketidaknyamanan dari ketidakpastian bisa dilawan.

Dan agar tidak mengawang-awang, kuatkan niat atau komitmen untuk berkontribusi memberikan arti atau makna pada sesama sesuai dengan passion-nya juga.

Jika ternyata Anda sudah agak melenceng keluar jalur, buat rencana untuk kembali on track, buat perencanaan langkah-langkah yang diperlukan untuk sampai ke tujuan atau minimal ada kemajuan.

Terakhir, adalah berani untuk bertanggung jawab. Anda mungkin tidak akan pernah memiliki situasi yang sempurna untuk mendukung pergantian pekerjaan.

Tidak ada yang tiba-tiba menawarkan Anda modal milyaran untuk memulai perusahaan Anda sendiri.

Atasan Anda tidak akan memberikan cuti untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

Adalagi soal persaingan, situasi ekonomi, pasar tenaga kerja, apapun juga hal-hal yang diluar kontrol diri ini.

Yang dapat Anda kendalikan adalah sikap, bagaimana cara merespons keadaan yang ada.

Ketika Anda memutuskan untuk mengikuti panggilan hati, untuk bertumbuh dan berkembang jadi lebih baik, Anda akan menemukan jalannya.

Kemungkinannya adalah Anda tidak akan pernah lebih siap untuk mengubah arah daripada di saat ini. Apalagi yang ditunggu?