The Secret of Manifesting LOA (Law of Attraction) Do’a, Visualisasi, dll.

by @rezawismail

Banyak orang cemas akan potensi resesi;
Khawatir akan resiko tidak punya cukup uang.

Lalu ada yang mencoba teknik manifestasi;
Dengan visualisasi, afirmasi atau doa, dst.

Menyelaraskan pikiran dengan vibrasi positif;
Ingin mewujudkan mindset/paradigma kaya.

Ide ini cukup populer; setelah media buku/film;
The Secret dan sejenisnya, untuk kesuksesan.

Sukses mendapatkan apapun yang dimau;
Dengan kekuatan pikiran, perasaan, spiritual.

Masalahnya, gimana mencapai kekayaan;
Misalnya, dengan mindset kekurangan?

Dan keseluruhan teorinya tidak masuk akal;
Apakah yang mengabulkan keinginan manusia?

Satu orang ini menggunakan ilmu LOA ini;
Lalu Tuhan atau Semesta tunduk mengikuti?

Apakah kalah kuasa-Nya dengan kekuatan ini;
Daya tarik magnetis pemikiran manusiawi biasa.

Kan Tuhan lebih tahu dan sudah ada rencana;
Lalu semesta butuh seseorang untuk visualisasi.

Seperti ada preferensi yang lain dari semesta;
Lalu Tuhan harus mengikuti satu afirmasi gitu?

Satu milyar lupa diberikan ke satu orang itu;
Wah, salah nih perjalanan semesta menjadi.

Sudah setrilyun tahun kejadian sebelumnya;
Tetiba ratusan ribu tahun ada umat manusia.

Maka manusia ini merasakan takut kekurangan;
Mengapa tidak fokus pada kelebihan yang ada?

Dan mengejar kemerdekaan dari ketakutan;
Juga kekangan dari keinginan-keinginan ini.

Dengan bebas dari keinginan bukan terkekang;
Yaitu bisa merasa cukup saat ini tak kekurangan.

Tak akan ada rasa berkecukupan seberapapun;
Mending amati keinginan dan pikiran itu gimana.

Apa itu rasa takut, ketakutan adalah normal;
Sebagai proteksi alamiah tapi lihat ada siapa.

Siapa atau apa dibalik itu yang ingin dilindungi;
Bagian mana yang butuh perlindungan resiko.

Tunjuk aja dimana, yang jelas bukanlah tubuh;
Badan tidak peduli soal resesi, kecemasan juga.

Pikiran berupa kata atau gambaran, bukan juga;
Sensasi atau rasa itu sendiri juga bukanlah diri.

Ada sang diri yang punya keinginan, ketakutan;
Namun ada dimana, kapan adanya; siapakah itu?

Siapa yang selalu ingin lebih, apa itu bentuknya;
Yang ada dibalik ketakutan, dibalik pemikiran.

Cari dalam realita dengan setiap indra yang ada;
Yang bukan hanya berupa konsep atau label.

Temukan di alam nyata, dimana si ‘saya’ itu;
Sang ‘aku’ yang selalu kurang, coba temukan.

Jika sudah ditemukan, ternyata malah kaget;
Ketiadaan dari ego yang merupakan ilusi aja.

Dan keberadaan yang Esa sebagai kesatuan;
Yang ada bahagia karena ke-Maha berlimpahan.

Tanpa perlu ini itu, tiada pikiran kekurangan;
Tidak takut lagi dan tak ada keinginan ini itu.

Justru menerima bahkan mencintaI kenyataan;
Yang ada sekarang juga, disini sudahlah cukup.

Melepaskan kontrol biar hidup berjalan sendiri;
Terkendali otomatis bahkan di-support Tuhan.

Tuhan yang Maha Kaya hadir selalu saat ini;
Yang nyata lebih dari cukup, kebaikan sejati.

Segalanya akan terasa lebih baik, percaya saja;
Tidak perlu memaksa meyakini kekuatan pikiran.

Bebas dari hegemoni pemikiran, ada damai;
Padamnya keinginan juga membinasakan takut.

Semuanya menjadi pengalaman yang bernilai;
Kekayaan batin lebih berarti daripada materi!