Pikiran adalah Notifikasi

Banyak orang menganalogikan otak seperti komputer.

Saya akan coba analogi yang berbeda sebagai sarana berbagi paradigma baru.

Yaitu, otak seperti smartphone.

Dan pikiran-pikiran yang muncul adalah seperti notifikasi-notifikasi.

Tidak semua pemikiran atau suara batin yang muncul ditindaklanjuti.

Tindakan atau perbuatan; termasuk omongan atau kata-kata verbal adalah keputusan yang dipilih pengguna otak.

Jadi, sebelum berbicara atau melakukan sesuatu, nilai lah dulu pikiran-pikiran itu,

Apakah memang perlu ditindaklanjuti atau diucapkan, atau cukup dalam hati saja bahkan tak usah dipedulikan lagi.

Sama seperti semua notifikasi di HP tidak semuanya ditindaklanjuti bahkan beberapa hanya diketahui lalu disingkirkan atau silent.

Kita butuh juga momen berdiam itu, aktivasi mode ‘do not disturb’ misal meditasi atau rileksasi seperti tidur saja, tak terpengaruh pikiran-pikiran yang hadir.

Dan dengan RAM memori yang lega, batin yang lapang dapat mengambil keputusan bertindak atau berbicara yang tepat tak impulsif terburu-buru.

Jadi, amati saja pemikiran, itu hanya notifikasi yang bisa berguna bisa juga ngga terlalu urgent!

Iklan