Tips Motivasi

Anti Stres *Metode Spiritual Motivasi Diri & Manajemen Emosi ^ Pencerahan #mindfulness #nonduality

Tag: motivasi pegawai

Cara Memberi Motivasi Pegawai

Persoalan memberi motivasi pegawai merupakan satu hal yang tidak sesederhana sekedar persoalan memberikan remunerasi yang cukup.

Selain itu, banyak faktor di dalam sistem suatu perusahaan yang bisa mengurangi motivasi pegawai yang jika diperbaiki, tidak serta merta meningkatkan motivasi pegawai.

Regulasi, gaya kepemimpinan, dan kondisi lingkungan kerja bisa menjadi beberapa hal yang menurunkan tingkat motivasi pegawai jika tidak dikelola dengan benar.

Namun, walaupun hal-hal ini sudah disempurnakan, belum tentu tingkat motivasi pegawai akan langsung melonjak.

Untuk meningkatkan motivasi pegawai, perusahaan membutuhkan pengetahuan di bidang psikologi mutakhir. Dan ilmu ini terus berkembang.

Dengan adanya kemajuan teknologi seperti scan otak dengan gelombang magnetik atau fMRI, 80 persen wawasan psikologi sebelumnya menjadi kurang relevan.

Banyak penemuan-penemuan baru yang di bidang riset otak dan saraf manusia yang memberikan banyak wawasan-wawasan psikologi baru yang berbeda dari yang selama ini diketahui secara umum.

Cara memberi motivasi pegawai harus mengikuti prinsip-prinsip psikologi terkini yang telah teruji dan terbukti. Motivasi kerja yang baik bukan hanya sekedar berteriak-teriak saja. Banyak aspek yang perlu diperhatikan, seperti:

Pegawai harus diberikan kesibukan yang berarti. Pegawai bukan seperti pengusaha, yang semakin sibuk, semakin produktif, dan akhirnya semakin tinggi pendapatannya.

Sedangkan pegawai, seproduktif apapun akan mendapatkan gaji yang sama tiap bulannya. Sehingga banyak pegawai bekerja sekadarnya yang hanya menunggu waktu, jam pulang kantor.

Kalaupun menyibukkan diri, kadangkala kesibukannya tidak terarah. Maka dari itu, pegawai perlu diberikan arahan untuk menyibukkan dirinya, bekerja dengan sasaran-sasaran yang jelas.

Sistem remunerasi pun perlu diberi beberapa variabel tambahan, tidak hanya sekedar gaji yang tetap dan upah lembur yang berdasar waktu. Tapi juga dilengkapi insentif berdasarkan kinerja, komisi berdasarkan produktivitas, dan sebagainya.

Semangat dan loyalitas pegawai pun harus dijaga, lewat program-program pengembangan diri. Pendidikan dan training serta peluang karir yang terbuka juga adil mesti dipersiapkan bagian SDM perusahaan.

Asuransi kesehatan pegawai dan keluarganya, fasilitas pinjaman, dan investasi untuk masa pensiun juga perlu diperhatikan oleh perusahaan.

Pemberian motivasi kepada pegawai harus bersifat harian. Setiap hari, mungkin saat briefing pagi dan setelah berdoa bersama, pegawai diberikan sesi motivasi khusus oleh manajernya.

Para pegawai mesti diingatkan setiap pagi, tujuan dan sasaran mereka bekerja. Ingatkan betapa pentingnya peran mereka di dalam perusahaan dan bagi keluarga yang dinafkahi.

Peluang untuk memaksimalkan keahlian dan kontribusi pegawai kepada kantornya, juga harus dijabarkan dengan lugas setiap ada kesempatan.

Penghargaan atas suatu ide inovatif atau kreativitas yang dapat memajukan perusahaan juga harus distimulasi tanpa perlu dibatasi secara ketat.

Ceritakan kisah-kisah yang inspiratif, keteladanan seorang atasan, dan ciptakan suatu kelompok fokus yang saling bersaing secara sehat di dalam memelihara budaya perusahaan.

Nilai-nilai utama berorganisasi mesti dituangkan ke dalam budaya perusahaan. Budaya ini jangan hanya menjadi simbolisasi tapi diwujudkan ke dalam beragam kegiatan yang partisipatif di setiap harinya.

Evaluasi karakter pegawai juga perlu dinilai secara berkala. Minat dan preferensi pegawai harus disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Secara rutin, atasan sebaiknya juga memberikan berbagai tantangan yang cukup sulit tapi tidak terlalu mustahil untuk kemampuan sang pegawai.

Yang paling penting, perusahaan harus mampu membuat suatu sistem yang bisa mengawasi dinamika sosial-politik di antara para pegawai dan keadaan emosional di dalam batin sang pegawai.

Oleh karena, emosi; adalah faktor kunci dari ilmu motivasi

Iklan

Kebosanan = Musuh Motivasi Karyawan

Kebosanan adalah musuh motivasi karyawan di sebuah perusahaan yang ingin produktif.

Kebosanan akan melemahkan tekad dan keuletan seorang karyawan. Tidak ada satu orang karyawan yang sanggup melakukan pekerjaan yang sama, yang menuntut tugas-tugas yang sama, berulang-ulang, dengan semangat yang tetap.

Semangat pasti akan meredup menghadapi pekerjaan yang membosankan dan tidak bermakna tinggi.

Berikanlah keragaman dalam pekerjaan, ciptakan banyak peluang untuk melakukan tugas-tugas yang berbeda-beda. Karyawan yang melakukan pekerjaan yang kurang bervariasi cenderung memikirkan pindah pekerjaan dan menggerogoti kepuasan kerja serta kehidupannya.

Sedangkan karyawan yang puas dengan karirnya akan memberikan kinerja yang produktif dan bersemangat tinggi.

Karir yang menjanjikan pengembangan diri lebih lanjut, memberikan makna atau arti di luar materi, dan menaruh perasaan bertanggung jawab kepada seorang karyawan; adalah karir yang lebih memotivasi daripada hanya sekedar karir yang menjanjikan gaji semata tapi dengan pekerjaan yang membosankan.

Memotivasi emosi pegawai adalah proses bisnis yang tidak bisa diacuhkan setiap perusahaan.

Khususnya jika perusahaan yang memiliki tim marketing yang menentukan perkembangan bisnis perusahaan. Tim marketing ini seringkali lebih emosional daripada pegawai operasional. Mereka lebih sering berinteraksi dengan pelanggan, klien, nasabah, dan prospek.

Namun yang perlu diwaspadai adalah karyawan di bagian operasional yang lebih mungkin mengalami perasaan bosan dibandingkan jenis emosi lain. Perasaan bosan bisa sangat melumpuhkan dibandingkan dengan emosi negatif lainnya seperi marah, takut, atau sedih. Tapi semua jenis emosi karyawan mesti disadari oleh perusahaan.

Emosi seperti rasa bosan, takut, marah pada karyawan mesti dikelola oleh perusahaan. Lebih baik memiliki karyawan yang marah namun tetap loyal daripada punya karyawan yang bosan dan ingin keluar dari perusahaan.

Perasaan takut sang pegawai pun bisa dimanfaatkan lebih baik daripada perasaan bosan dan merasa tidak diperhatikan. Karyawan yang bosan adalah karyawan yang tidak termotivasi.

Padahal, motivasi karyawan adalah kunci produktivitas perusahaan…

%d blogger menyukai ini: