Tips Motivasi

Anti Stres *Metode Spiritual Motivasi Diri & Manajemen Emosi ^ Pencerahan #mindfulness #nonduality

Tag: inspirasi

Kecerdasan dan Kerja Keras: Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison (1847-1931) pernah berkata: “There is no substitute for hardwork” yang kira-kira artinya: kerja keras adalah yang terutama.

Tapi pernyataan ini tidaklah benar, karena kecerdasan adalah yang utama. Kecerdasan bisa menghemat berjam-jam kerja keras. Dia memang terkenal dengan kegigihannya, tapi kecerdasannya yang luar biasa membuat Edison mampu memberikan wawasan, pengetahuan, dan teknologi baru yang membuat kerja keras menjadi lebih mudah.

Thomas Alva Edison yang lahir di Ohio, AS pada bulan Februari adalah seorang penemu dan pebisnis ulung. Dia mengembangkan banyak perangkat yang penting seperti phonograf, kamera video, dan yang paling terkenal: bola lampu pijar atau bohlam. Dia menciptakan banyak penemuan dan juga menyempurnakan banyak ciptaan orang lain.

Terhitung sebanyak 1093 paten di AS atas namanya, dia juga memiliki banyak paten di Ingris, Perancis, dan Jerman. Komunikasi massal dan distribusi listrik untuk perumahan serta industri menjadi dimungkinkan karena inovasi dan penemuannya. Kecerdasan mendorong hasil kerja keras Edison dan para penemu lainnya menjadi beragam perangkat yang berguna untuk kita semua.

Tidak ada senjata pembunuh massal yang pernah diciptakan oleh Edison. Ketika diminta menjadi konsultan untuk Perang Dunia pertama, dia hanya ingin mengerjakan senjata untuk bertahan atau yang bersifat defensif saja. Prinsip moralnya adalah menentang kekerasan.

Tehnik eksekusi terdakwa hukuman mati di kursi listrik menggunakan listrik Alternating Current (AC) bukan Direct Current (DC) yang tidak terlalu menyakitkan karena lebih mematikan adalah berkat eksperimen oleh Edison. Dia menjadikan listrik DC yang lebih aman digunakan untuk umum dan ini menyebabkan pertentangannya dengan sesama rekan penemu yang menciptakan sistem AC; Nikola Tesla.

Teman baik Edison adalah Henry Ford sang industrialis di bidang otomotif dan Edison juga turut menyumbangkan kontribusi kepada teknologi mobil. Beberapa penemuan lainnya yang terkenal adalah mikrofon karbon untuk radio, stock ticker; sistem broadcast elektronik pertama, kinetograf dan kinetoskop, telegraf dua arah, vitaskop yang memungkinkan penayangan film dengan suara yang direkam sebelumnya.

Temuannya yang paling terkenal adalah lampu bohlam yang bertahan ribuan jam. Edison pernah berkata: kita akan membuat listrik menjadi murah sehingga hanya orang-orang kaya yang membakar lilin. Kini perkataannya menjadi kenyataan, listrik telah tersedia untuk masyarakat banyak dan lilin-lilin aromatherapy dibakar di Spa untuk orang-orang kaya. Kisahnya yang menciptakan lampu pijar tanpa menyerah setelah berkali-kali mencoba dan akhirnya sukses menjadi inspirasi untuk kerja keras.

Ternyata bukanlah Edison yang pertama kali menciptakan lampu bohlam. Bola lampu pijar telah ada sejak abad 17 dan Sir Humphry Davy pada tahun 1800-an telah menciptakan komponen-komponen yang penting untuk membuat sebuah bola lampu. Tapi adalah Edison yang menyempurnakan lampu bohlam di tahun 1880-an. Lampu pijar menjadi lebih tahan lama dan terintegrasi ke dalam sistem distribusi kelistrikan yang juga diciptakan oleh Edison. Sehingga lampu bohlam menjadi terkenal dan digunakan secara massal.

Tuli adalah penyakit yang hampir mengancam pendengaran Edison. Sejak usia 12 tahun dia telah bekerja keras berjualan koran dan makanan. Lalu dengan kecerdasannya dia membeli mesin cetak dan membuat korannya sendiri. Setelah itu dia bekerja sebagai ahli telegraf seraya membangun laboratorium pertamanya. Dia sangat senang membaca banyak buku dan sangat suka bereksperimen. Kombinasi dari pengetahuan dan kerja kerasnya ini menjadikannya penemu yang cerdas dan termasuk pencipta yang paling produktif.

Telegraf quadrupleks temuannya yang dijual kepada Western Union menjadi modal awalnya membangun laboratorium riset besar berkelas industri di New Jersey, Amerika Serikat bernama: Menlo Park. Impiannya adalah membuat banyak peralatan yang berguna dan menyumbangkan ilmu pengetahuan untuk dunia. Menlo Park menjadi salah satu kawasan industri terbesar di kota itu dan memproduksi ribuan peralatan yang dipakai oleh beragam bisnis dan publik umum.

Tentang kata-katanya seperti: Jenius adalah 1 persen inspirasi, 99% kerja keras, masih perlu dipertanyakan. Karena terbukti, banyak karyanya tercipta karena kecerdasannya yang menyempurnakan banyak temuan orang lain. Pengetahuan yang disumbangkan oleh Edison juga dikembangkan oleh banyak orang menjadi pendorong kemajuan bagi industri di masa kini dan masa depan.

Tradisi kerja keras yang menghabiskan banyak waktu dan tenaga telah digantikan oleh beragam teknologi yang memudahkan, mesin-mesin yang cepat dan sistem listrik yang efisien. Efektivitas seseorang dalam bekerja juga akan meningkat jika dibekali dengan pengetahuan dan kecerdasan yang memadai. Contoh sedehananya: pabrik-pabrik di negara maju lebih produktif dan lebih cepat dalam mengolah hasil pertanian daripada negara-negara lain yang penduduknya masih bekerja keras mengolah hasil pertanian secara manual tanpa mesin-mesin yang canggih. Kecerdasan lebih unggul daripada hanya sekeda kerja keras.

Tingkatkan kecerdasan kita dengan banyak belajar. Ilmu pengetahuan semakin berkembang, banyak wawasan baru yang bisa memberi lompatan kuantum bagi perusahaan dan individu. Perusahaan lebih menghargai individu-individu yang memiliki pengetahuan tinggi daripada tenaga besar. Direktur dan manajer berkeahlian khusus mendapatkan penghasilan lebih tinggi daripada para staf pelaksana yang bekerja lebih keras namun tanpa ilmu manajemen atau kecerdasan eksekutif. Kerja cerdas lebih bernilai dibandingkan kerja keras saja. Jangan hanya mengandalkan kerja keras, pendidikan dan pelatihan adalah pengungkit utama yang akan melontarkan kesuksesan ke tempat yang tertinggi!

Baca juga:
Kaizen: Pelajaran Manajemen dari Edwards Deming
Kiat Sukses Manajemen Zappos
Inspirasi Sukses Ford (Kisah Kepemimpinan Alan Mulally)
Kunci Sukses Manajemen dari Steve Jobs

Iklan

Inspirasi Inovasi: Strategi Sukses Kuda Hitam

Ketika Jon Jones pertama kali bertanding di UFC, dia menjadi kuda hitam. Yang tidak diunggulkan di dalam kejuaraan internasional seni bela diri campuran (mma: mix martial arts) tersebut.

Jonathan Dwight Jones alias Bones adalah seorang juara gulat di masa remaja dan memutuskan drop-out dari kuliahnya untuk memasuki dunia pertarungan mma. UFC sebagai penyelenggara kejuaraan mma internasional tertarik dengan Jones setelah ia mencetak rekor tak terkalahkan di 6 pertandingan dalam waktu 3 bulan.

Debut Jones melawan Andre Gusmao di UFC 87 pada tahun 2008 membuka mata dunia pecinta beladiri campuran akan seberapa besar potensi yang ada di dalam diri anak muda ini. Si kuda hitam yang pada awalnya tidak diunggulkan; Jon Jones memenangi pertarungan ini dengan beragam tehnik yang tak terduga.

Pertandingan UFC yang sekarang mirip dengan pertandingan tinju. Ada pembagian berat dan ada pembagian waktu pertandingan yang disebut ronde. Sejarahnya, UFC merupakan pertarungan bebas tanpa batasan berat dan waktu yang diikuti oleh beragam aliran beladiri seperti tinju, Judo, Jiujitsu, Kungfu, Karate, Muay Thai, gulat, dan sebagainya.

Lalu setelah bertahun-tahun berjalan, UFC berevolusi dan para petarung dituntut untuk bisa beragam tehnik, berbagai serangan berdiri atau jurus-jurus bergulat di lantai. Maka dari itu, munculah sebutan mma: mixed martial arts, seni beladiri campuran/gabungan. Beladiri yang mengutamakan efektivitas dan membuang berbagai jurus-jurus aneh yang dianggap tidak efektif.

Gaya bertarung di UFC menjadi standar dan konvensional. Jarang ada yang berani mengambil resiko dengan tehnik-tehnik seperti sikutan memutar atau tendangan lutut terbang. Tehnik-tehnik yang dianggap tidak konvensional dalam mma. Tehnik-tehnik yang tak terduga. Dan Jones memenangi banyak pertandingan menggunakan tehnik-tehnik semacam itu.

Jon Jones terus melaju dengan kemenangan demi kemenangan di UFC. Sekali dia pernah melakukan kesalahan dengan melakukan serangan yang tak terduga tapi melanggar aturan, sikutan vertikal dan meski lawannya cedera sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan, Jones dinyatakan kalah karena didiskualifikasi.

Namun Jones tidak menyerah dan tetap semangat serta kembali menjadi pemenang di beberapa pertandingan UFC berikutnya. Tetap dengan tehnik-tehnik yang dianggap unik, bukan tehnik yang ortodoks; tehnik-tehnik seperti sikut memutar, serangan lutut sambil melompat, dan jangkauan tangannya yang luar biasa panjang. Tentunya didukung oleh keahlian gulat dan latihan mma-nya.

Lalu Jones mendapatkan kesempatan untuk menjadi juara UFC setelah penantang sebelumnya cedera, Rashad Evans, yang juga merupakan teman latihan dari Jones. Pada UFC 128, Jones menjadi juara dalam kelas light heavyweight di UFC mengalahkan Mauricio Rua. Legenda kemenangan Jones dimulai dengan tehnik tendangan lutut kepada Rua.

Dari sesosok kuda hitam yang tak diunggulkan, Jon Jones berhasil jadi juara termuda dalam sepanjang sejarah UFC.

Kisah kuda hitam yang paling terkenal adalah kisah Nabi Daud, atau David ketika melawan Goliath. David menjadi kuda hitam yang tidak diunggulkan karena kalah besar dengan Goliath. Goliath dianggap seperti raksasa dibandingkan dengan ukuran badan David. Dan mereka pun bertarung dalam sebuah perang.

Dalam kisah yang beredar secara luas, David sukses mengalahkan Goliath dengan cara yang tidak biasa. David menggunakan ketapel. David berani maju dan mengejutkan Goliath yang berpedang. Diluar kewajaran perang yang umumnya menggunakan pedang, David bertarung bersenjatakan ketapel. Kemenangan David diabadikan oleh banyak seniman terkenal seperti Michael Angelo dan Bernini yang memahat patung David dengan ketapelnya.

Untuk menang dalam persaingan, khususnya melawan pesaing yang lebih diunggulkan, lebih besar, dan dianggap lebih kuat; kita memerlukan kreativitas. Kreativitas berpikir diluar kotak, menciptakan inovasi baru yang tak terduga oleh lawan untuk memenangi persaingan.

Strategi yang dipakai oleh sang kuda hitam harus berbeda dan jangan sama dengan pesaing yang lebih diunggulkan. Kemenangan dari sang kuda hitam, perorangan ataupun perusahaan, ditentukan dari siasat yang unik dan tak terduga sehingga pesaing tak mampu menebak dan mengantisipasi serangan dari siasat yang inovatif tersebut.

Kunci dari kemenangan kuda hitam melawan yang diunggulkan adalah berinovasi dengan kreativitas yang unik, berani mengambil resiko yang tak mudah ditebak, dan terus bersemangat untuk maju dengan pantang menyerah.

Setelah berhasil mempertahankan sabuk juaranya 3 kali berturut-turut, Jon Jones akhirnya harus menghadapi tantangan dari rivalnya. Rashad Evans sang mantan teman latihan Jones, sparring partner yang tentunya sudah mengenal jurus-jurus yang biasa dipakai oleh Jon Jones.

Dahulu, kesempatan Rashad Evans untuk kembali menjadi juara UFC gagal didapatkan karena cedera dan kesempatan itu diambil Jon Jones. Setelah Jones berhasil menjadi juara UFC, Evans berniat merebut kembali namun tertunda beberapa kali karena cedera baik di pihak Evans maupun Jones ketika Jones mempertahankan sabuk juaranya.

Tiga kali kesempatan bertanding antara Jon Jones dan Rashad Evans diusahakan dan gagal, baru setelah setahun kemudian mereka mendapatkan kesempatan itu. Untuk menentukan siapa juara sejati dalam pertandingan UFC 145 bulan April tahun 2012 di Atlanta, Georgia -Amerika Serikat.

Dalam pertandingan ini; Jon ‘Bones’ Jones kembali menggunakan taktik yang kreatif dan inovatif. Sikutan yang tak pernah dia pakai ketika dahulu berlatih bersama Evans. Tehnik lutut melayangnya pun dia keluarkan. Bersama dengan berbagai strategi unik sampai akhir pertandingan. Bahkan di menit-menit terakhir, Jones berani mengambil resiko dengan jurus yang tak terduga.

Dan di pertandingan UFC 145, dalam 5 ronde penuh, dengan keputusan bulat oleh para juri, Jon Jones berhasil menang dan mempertahankan status juaranya. Sang kuda hitam kini menjadi juara yang tak diragukan lagi. Sukses!

Baca juga:
Kisah Efisiensi vs Inovasi
Tips Marketing Sapi Ungu
5 Tips Meningkatkan Motivasi bag. 1
5 Tips Meningkatkan Motivasi bag. 2
Krisis Ekonomi, Regulasi, dan Keserakahan Manusiawi

Pelajaran Motivasi dari Kisah Film The Raid

Dalam tulisan tips motivasi kali ini sengaja saya mengangkat film The Raid. The Raid yang mulanya direncanakan berjudul Serbuan Maut, menjadi The Raid: Redemption di Amerika.

Saya ingin membantu sedikit mempromosikan film ini meskipun tanpa saya bantu juga sudah populer. Saya hanya berkeinginan untuk turut berpartisipasi dalam mengenalkan film The Raid kepada masyarakat.

The Raid mengisahkan penyerbuan sekelompok tim polisi (seperti tim SWAT di Amerika) ke sebuah gedung yang dikuasai gembong penjahat. Film ini mengandung nilai budaya Indonesia yang perlu dilestarikan, yaitu seni beladiri Silat. Begitu bagusnya berbagai adegan aksi dan laga di film ini hingga membuat banyak kritikus film melontarkan pujian.

Tapi saya bukannya mau memberikan review film ini. Saya merekomendasikan bagi yang sudah cukup umur agar menonton saja film ini dan saksikan sendiri kehebatan kreativitas dari para pembuatnya.

Saya disini ingin berbagi satu inspirasi yang tersirat di dalam film ini. Bahwa motivasi terkuat adalah cinta. Cinta pada keluarga.

Sebegitu kuatnya motivasi ini hingga mengalahkan rasa takut akan kematian. Ancaman kematian dihadapi sang tokoh dalam film ini demi cinta pada keluarganya. Demi anak yang dikandung istri tercinta, demi sang kakak yang dinanti ayah terkasih.

Mungkin selama ini kita berpikir kalau motivasi yang terkuat itu uang. Orang baru akan bersemangat dalam bekerja jika ada duitnya. Tapi benarkah begitu?

Sebagai contoh; maukah kita melompati sebuah gedung yang sangat tinggi demi uang? Dibayar semilyar pun akan masih pikir-pikir karena taruhannya nyawa. Namun bagaimana jika lompatan yang harus dilakukan itu demi menyelamatkan seseorang yang disayang? Tanpa berpikir panjang tentunya kita akan berani melompat.

Sebegitulah besarnya dorongan motivasi karena cinta. Jadi ingat-ingatlah keluarga yang di rumah ketika kita sedang bekerja. Buat segala usaha kita bermakna. Jadikan semua upaya kita berarti.

Demi sang buah hati..

%d blogger menyukai ini: