Tips Motivasi

Focusing on Happiness

Tag: positif

Berpikir Positif (bagian pertama)

image

Pikiran adalah penentu realitas kita. Pikiran adalah penerjemah dari kenyataan yang ada, persepsi kita tergantung dari pikiran-pikiran kita. Pikiran yang berulang-ulang dan khususnya yang tertanam di alam bawah sadar sejak lama, akan menjadi keyakinan dan dasar dari tindakan kita.

Tapi pikiran bukanlah diri kita sendiri. Pikiran adalah alat, perlengkapan tapi bukan diri kita itu sendiri. Diri kita adalah kesadaran, yang menyadari dan menggunakan pikiran-pikiran yang muncul. Bahaya jika kita mengidentifikasikan pikiran sebagai diri kita sendiri.
Baca entri selengkapnya »

Memudahkan Perjuangan Hidup

Hidup adalah perjuangan. Itulah kenyataannya. Namun bukan berarti kehidupan harus menjadi terasa berat. Walau kita mendapati suatu kesusahan, bukan berarti pikiran kita juga mesti tertekan.

Memang banyak hal yang bisa membuat hidup kita terasa bagai perjuangan. Ada saja orang yang melakukan sesuatu yang membuat kita kesal atau marah. Bisa saja perkataan orang lain itu menyakiti kita.

Atau terjadi sesuatu yang membuat kita kecewa. Kita cemas pada anak kita, khawatir sama masa depan, takut salah mengambil keputusan. Dan banyak lagi hal lainnya yang membuat kita berasa berjuang dalam hidup.

Selanjutnya, hidup menjadi terlalu rumit dan banyak tuntutan. Dengan segala macam kewajiban dan tanggung jawab. Kita tetap bisa menyederhanakan segalanya dan mempermudah cara-cara kita dalam menjalani kehidupan.

Baca entri selengkapnya »

5 Tips Motivasi Disiplin Diri

Langsung saja;

1) Sederhana saja, tak pelu dramatis namun awet. Menciptakan perubahan besar dimulai dari yang kecil atau yang paling mudah dahulu, tapi bisa dikerjakan dengan segera dan dilakukan secara konsisten. Buat kemajuan dengan satu langkah demi selangkah. Lakukan satu hal saja pada satu waktu. Fokus itu namanya.

Baca entri selengkapnya »

Visualisasi Negatif

Melanjutkan tulisan sebelumnya, saya akan membahas salah satu tehnik dari filosofi Yunani; Stoik. Tehnik yang bisa digunakan untuk memotivasi diri ini disebut Visualisasi Negatif.

Visualisasi seringkali menjadi tehnik yang disarankan oleh banyak motivator. Kita didorong untuk menggunakan imajinasi kita untuk membayangkan impian yang kita inginkan terjadi. Bahkan ada yang disebut sebagai hukum ketertarikan yaitu kita akan mendapatkan apa yang kita pikirkan. Dan salah satu tehniknya adalah visualisasi.

Para atlit juga banyak berlatih dengan tehnik visualisasi ini dan terbukti tampil lebih baik dalam pertandingan. Tapi ini lebih lazim disebut sebagai pemahatan pikiran yang bukan sekedar visualisasi biasa.

Biasanya visualisasi adalah membayangkan hasil yang diinginkan. Namun untuk para atlit yang sukses menggunakan imajinasi untuk membayangkan prosesnya. Proses ketika sang atlit tampil dengan semua indera bukan hanya visual. Sang atlit harus membayangkan suasananya, mendengarkan suara-suara, dan merasakan otot-otot mana yang sedang digunakan secara detail. Inilah yang disebut sebagai pemahatan pikiran.

Namun, visualisasi positif yang biasa; yang membayangkan hasil akhir seperti sedang berangan-angan saja. Kita sebut saja jenis visualisasi ini sebagai fantasi. Penelitian terbaru membuktikan bahwa fantasi bisa berbahaya kalau tidak sesuai ekspektasi.

Riset oleh Oettingen and Mayer (2002) menunjukkan orang-orang yang berfantasi (visualisasi positif) tentang masa depannya malah kurang berhasil mencapai tujuannya dibandingkan mereka yang tidak berfantasi.

Fantasi atau visualisasi positif ini bisa menurunkan motivasi karena otak dibuat terbiasa dan tidak penasaran lagi. Orang yang berfantasi juga menjadi kurang berkonsentrasi pada detail dalam proses pencapaian tujuannya.

Sehingga banyak yang salah perhitungan dan menemukan banyak kesulitan yang tidak diantisipasi sebelumnya. Jadi, kita perlu berhati-hati dalam berfantasi atau memvisualisasikan tujuan-tujuan kita. Jangan terlalu berangan-angan.

Buatlah tujuan secara realistis dengan mempertimbangkan sejarah sebelumnya. Ciptakan rencana kerja untuk pencapaian tujuan yang detail dalam proses pengerjaannya. Siapkan antisipasi untuk tantangan atau kesulitan yang mungkin muncul.

Pahatlah pikiran secara detail dalam proses pengerjaan dan antisipasi tantangan yang ada seperti para atlit hebat dalam contoh sebelumnya.

Dan terakhir, lakukan visualisasi negatif.

Apa itu visualisasi negatif? Dalam filsafat Stoicisme; visualisasi negatif berarti membayangkan kejadian yang tidak diinginkan terjadi di masa depan. Visualisasi negatif adalah kebalikan dari fantasi yang positif.

Kita malah disarankan membayang hal yang buruk yang terjadi. Tapi, tehnik ini bisa membawa kebahagiaan dan motivasi tinggi.

Sebagai contoh, kita bisa menggunakan visualisasi negatif ini kepada orang-orang yang kita sayangi. Kita bayangkan mereka akan sakit atau bahkan meninggalkan kita. Kita juga bisa bayangkan benda-benda yang kita miliki menjadi rusak atau hilang.

Dampaknya justru kita akan menjadi bersyukur dan menjaga mereka dengan sebaik-baiknya. Menikmati setiap momen bersama. Berbahagia.

Dan jika kita gunakan tehnik ini pada pencapaian tujuan, kita akan semakin termotivasi. Sebenarnya memang ada dua jenis motivasi; motivasi mengejar dan motivasi menghindar.

Sebagai contoh: orang yang bangun pagi karena bersemangat ingin mendapatkan lebih banyak peluang usaha disebut orang dengan motivasi jenis pengejar. Sedangkan orang yang baranjak dari kasurnya karena takut dimarahi atasan adalah orang yang motivasinya bersifat penghindar.

Kebanyakan dari kita masuk ke dalam kategori motivasi menghindar. Kalau kamu adalah tipe pengejar, kamu tidak membutuhkan motivator dan membaca tulisan-tulisan seperti di blog ini. Orang yang memiliki motivasi mengejar selalu termotivasi tinggi untuk mendapatkan tujuannya, meski peluangnya kecil. Sedangkan orang dengan motivasi penghindar lebih termotivasi tinggi karena ketakutannya pada resiko yang bisa dihadapi.

Beberapa orang yang mengaku memiliki jenis motivasi pengejar sebenarnya adalah penghindar. Dia termotivasi karena ingin menghindari kerugian akan kehilangan kesempatan yang besar. Biasanya kalau peluangnya cukup besar untuk mendapatkan sesuatu, ketakutan akan penyesalan karena tidak mendapatkannya lebih mendominasi. Ini tetap disebut motivasi penghindar karena takut rugi besar.

Kalau yang motivasi pengejar, besar ataupun kecil tetap akan dikejar. Motivasi penghindar tidak akan terlalu bersemangat jika peluang berhasilnya rendah, dia akan termotivasi kalau kesempatan berhasilnya besar. Dan dia didorong oleh motivasi menghindari penyesalan, kerugian karena tidak mendapatkan peluang yang cukup tinggi tersebut.

Visualisasi negatif sangat cocok untuk orang-orang dengan tipe motivasi penghindar ini. Dan saya katakan bahwa banyak dari kita lebih dominan memiliki motivasi dengan tipe menghindar.

Visualisasi negatif akan mengingatkan orang dengan tipe motivasi penghindar untuk menghindari konsekuensi negatif yang bisa timbul jika gagal. Bayangan akan kegagalan akan menghantui kita dan akhirnya kita akan termotivasi tinggi untuk sukses.

Tapi ingat, visualisasi negatif ini bukan berarti berpikir negatif tanpa pertimbangan logis. Kita hanya membayangkan dan mengingatkan diri pada kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. Jangan menjadi paranoid sehingga terlalu overprotektif atau malah lumpuh tak bergerak sama sekali.

Visualisasi negatif digunakan untuk berkontemplasi, berpikir dengan rasional bukan larut dengan perasaan negatif yang emosional. Jika sukses dilakukan, kita malah akan semakin menghargai setiap orang, setiap kesempatan, dan setiap momen yang ada. Kita akan lebih berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menghadapai segala resiko yang ada.

Kita akan semakin termotivasi karena ingin menghindari kegagalan yang telah dibayangkan. Oleh karena, motivasi penghindar lebih besar kekuatannya daripada motivasi pengejar. Begitulah semua mahluk hidup di bumi yang tidak punah masih tetap sukses bertahan hidup. Bertahan dan menang!

3 Pilar Perasaan Positif

Berpikir positif.
Berkata positif.
Bertindak positif.

Inilah ketiga pilar perasaan positif.

Apa pentingnya perasaan positif?

Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence mengatakan bahwa kecerdasan emosional seseorang akan lebih menentukan kesuksesannya daripada kecerdasan intelektual dan keahlian teknis.

Martin Seligman sebagai Bapak dari gerakan psikologi positif modern menyatakan bahwa mereka yang memiliki emosi yang lebih positif akan hidup lebih lama, lebih sehat, lebih banyak teman dan lebih sukses.

Perasaan positif akan membawa optimisme, kekuatan untuk terus berjuang, dan kegigihan untuk tidak mudah menyerah. Perasaan positif akan mempermudah komunikasi, negosiasi, dan persuasi.

Perasaan positif akan memberikan semangat, antusiasme, dan ide-ide kreatif. Keberhasilan akan lebih dimungkinkan dengan perasaan yang positif. Probabilitas kesuksesan akan lebih meningkat tinggi.

Dan perasaan positif ini ditopang oleh tiga pilar: pikiran, perkataan, dan perbuatan yang positif.

Perbuatan yang positif berarti bertindak secara positif. Kita bisa memilih untuk cemberut atau tersenyum. Pilihlah untuk tersenyum. Senyum dengan bibir, gigi, dan mata. Senyum dari badan; aktif dan ceria.

Bertindaklah bahagia, atau cobalah seakan-akan bahagia. Berposturlah seperti orang bahagia, tegak dan rileks. Bergeraklah dengan penuh semangat. Berolahraga, menyanyi, dan menari dengan riang-gembira.

Berkumpulah dengan orang-orang yang positif. Kelilingi diri kita dengan mereka yang selalu memberikan semangat yang realistis, dukungan yang sinergis, dan hubungan yang harmonis. Jadilah proaktif, responsif, dan inovatif.

Berderma, memberikan bantuan, dan rela menolong adalah perbuatan yang sangat positif yang perlu sering-sering dilakukan.

Perkataan yang positif berarti selalu mengucap syukur hal-hal yang memang patut disyukuri, hal-hal yang biasanya terlupakan untuk disyukuri, dan hal-hal yang akan kita syukuri di masa depan.

Ucapkan kalimat-kalimat penuh kehangatan, harapan, dan antusiasme. Pujilah diri sendiri dan orang lain. Jangan mengeluh tapi bicarakanlah masalah serta diskusikanlah solusi. Katakan cinta atau sayang lebih sering, minta maaf dan beri maaf lebih royal, bilang terima kasih dan terima pujian dengan santun.

Berbasa-basilah dengan sopan dan berbicaralah dengan jujur, tulus, serta terbuka. Bacakan tulisan-tulisan yang berguna, berkualitas, dan inspiratif. Ceritakanlah kisah-kisah seru, lucu, dan menghibur. Afirmasikan kebahagiaan.

Pikiran positif berarti memiliki keyakinan, persepsi, paradigma, dan kognisi yang positif. Nah, ini yang agak sulit dilakukan: berpikir positif. Beberapa tulisan panjang untuk membahas bagaimana caranya agar bisa berpikir positif perlu saya buat.

Ribuan buku sudah terbit tentang berpikir positif. Beragam tehnik dan trik dibahas untuk mengendalikan pikiran. Pikiran memang susah dikontrol. Pikiran negatif bisa datang begitu saja.

Memori kita juga pasti tidak semuanya indah. Mindset kita juga sudah terbentuk bertahun-tahun dan sulit untuk dirubah. Belum lagi efek hormonal, kimia, dan genetik yang bisa menentukan pikiran tanpa bisa kita pengaruhi.

Walaupun begitu, ada beberapa tips praktis untuk mengubah pikiran agar lebih positif.

Beberapa tips untuk membuat pikiran lebih positif adalah:

1. Mengelola input-input yang lebih positif: makanan yang sehat, lingkungan yang bersih, bahan bacaan, tontonan, input audio yang bagus, obrolan yang baik. Mengenang memori dan membayangkan masa depan yang indah.

Untuk setiap pikiran negatif yang timbul, bangkitkan tiga pikiran yang positif. Pasrahkan dan lepaskan tekanan mental yang datang.

2. Terus mengingat makna dan alasan dari keberadaan/eksistensi pribadi. Motivasi yang sejati berasal dari jiwa yang ingin melayani. Ingatlah selalu: kita tercipta di bumi untuk mencintai.

3. Meningkatkan kesadaran dan kebijaksanaan. Sadari setiap pikiran, negatif atau positif, datang dan pergi.

Amati kedamaian yang mengisi ruang antar pemikiran. Ciptakan jeda antara stimulus dan respon. Kita tidak perlu menindaklanjuti setiap pikiran dengan otomatis.

Jadilah bijak, pilihlah prinsip-prinsip yang universal dan nilai-nilai yang abadi daripada pikiran-pikiran yang impusif dan instingtif.

Tiga tips praktis di atas hanyalah puncak dari gunung es. Masih banyak tips untuk bisa berpikir positif yang belum banyak diketahui orang.

Saya akan membahasnya di tulisan-tulisan selanjutnya…