Tips Motivasi

Focusing on Happiness

Tag: tips

Beberapa Ide Motivasi Karyawan

Pada tulisan ini, saya akan membagikan beberapa ide secara acak untuk perusahaan dalam memotivasi karyawannya. Semoga bermanfaat!

1. Memberikan penilaian kinerja yang adil dan akuntabel untuk kenaikan gaji, bonus, komisi, dan insentif tambahan. Pastikan semua pemberian yang berbentuk uang ini mencukupi agar mampu menambah motivasi kerja karyawan. Inilah pemacu motivasi yang paling mendasar, upah atas hasil pekerjaan yang dilakukan karyawan yang diharapkan bisa menyejahterakan diri dan keluarganya.

2. Berikan pengakuan dan penghargaan secara teratur. Pikirkan kriteria karyawan teladan bulanan. Hargai para pekerja yang memberikan kinerja unggul. Akui kontribusi tinggi yang diberikan. Ungkapkan secara garis besar peran dan makna mereka bagi kemajuan perusahaan. Buatlah karyawan merasa berarti dan penting bagi perusahaan, bukan senilai aset atau sekedar alat bagi perusahaan.

3. Pikirkan alasan-alasan non-moneter yang membuat karyawan memilih bekerja seperti reputasi dan budaya perusahaan, promosi serta peluang karir. Atau seperti dukungan dalam hal kesehatan, pendidikan, atau pengembangan kompetensi karyawan. Perkuatlah alasan-alasan ini untuk melengkapi program motivasi lewat remunerasi.

4. Tetapkan tujuan dan sasaran-sasaran yang jelas serta terjadwal. Tetapkan target waktu penyelesaian dan informasikan tentang evaluasi serta imbalan yang akan didapat jika berhasil mencapai target. Susunlah suatu sistem evaluasi penilaian kinerja yang fair.

5. Dukunglah kreativitas karyawan agar mereka tidak jenuh dalam bekerja. Terimalah segala jenis ide dan jangan hukum kegagalan. Hilangkan ketakutan karyawan, buat karyawan berani dan tak perlu malu-malu untuk memberikan ide serta mencoba hal-hal baru. Bangunlah infrastruktur media berinteraksi di dalam perusahaan seperti rapat brainstorming bersama-sama.

6. Ciptakan pertemuan rutin untuk sesi diskusi ide. Umumkan nama karyawan yang menemukan suatu ide tertentu, akui kontribusinya agar ia bangga serta agar idenya merasa tidak dicontek. Pancinglah kreativitas karyawan dengan memberikan kebebasan berekspresi tanpa takut dicela.

7. Jalin kebersamaan dan buka jalur komunikasi. Atasan harus menyapa bawahan juga. Para karyawan di level manajemen mesti bersedia memulai pembicaraan, mengobrol dan sedikit berbasa-basi dengan karyawan level staf atau pelaksana. Bangunlah keakraban. Kalau perlu, perusahaan menyediakan sarana seperti pendirian klub atau komunitas tertentu antar karyawan.

8. Pastikan semua karyawan tahu pekerjaannya masing-masing dan menyadari apa-apa yang diharapkan darinya. Deskripsi pekerjaan harus dipastikan secara jelas, prosedur standar harus dipastikan secara tegas, dan komponen-komponen penilaian kinerja karyawan harus dipastikan dievaluasi secara berkala: harian, mingguan, bulanan, kuartalan, semesteran, dan tahunan. Oleh karena, ketidakpastian akan menggerogoti motivasi bekerja seseorang.

9. Adakan kegiatan berolahraga dan rekreasi untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan mempererat keterikatan karyawan kepada sesama rekannya serta perusahaan. Bisa juga dengan mengadakan: family day. Dan olahraga bagus untuk memompa semangat berkompetisi dan menjadi produktif. Seperti yang pernah saya tulis disini.

Sekian dahulu ide-ide sederhana saya kali ini. Semoga beberapa tips motivasi karyawan ini menginspirasi dan bermanfaat.

Inspirasi Singkat Motivasi Semangat Bekerja

Pada tulisan kali ini saya akan membagikan suatu ide sederhana untuk memotivasi semangat bekerja. Dan ide ini menjadi suatu eksperimen tersendiri dalam blog saya. Yaitu menuliskan inspirasi singkat yang berbeda dari pemaparan tips dan tehnik motivasi yang seperti biasanya saya tuliskan di blog ini.

Jadi, akan ada beberapa jenis tulisan di dalam blog ini. Rencananya, saya akan membuat beberapa variasi tulisan selain tips dan tehnik motivasi yang seperti biasa. Salah satunya seperti tulisan yang berikut ini; yaitu satu inspirasi singkat.

Rencananya, saya ingin tulisan di dalam blog ini bisa lebih beragam lagi seperti kisah sukses, wawancara, kutipan kata-kata bijak, dan sebagainya.

Langsung saja, ide pertama dalam memotivasi semangat dalam bekerja;

Kita akan menyesali perbuatan yang tidak kita lakukan daripada perbuatan yang telah dilakukan. Biasanya, jika kita memiliki suatu pemikiran untuk mengerjakan sesuatu, terjadi pertentangan batin.

Pertentangan batin karena dari diri yang ingin melakukan suatu inisiatif dan bagian dari diri yang tidak ingin berubah karena perasaan nyaman di zona comfort zone. Dan akhirnya, kita berpikir untuk tidak melakukan apa yang sudah kita pikirkan tersebut. Rasanya, tidak bertindak lebih mudah daripada memulai suatu tindakan.

Lalu, sesuatu pun terjadi dan kita menyesal karena tidak mengambil inisiatif tersebut. Kesempatan pun lewat, dan rasa sesal tidak membawa kebaikan apapun kecuali beban pikiran.

Apalagi jika di masa depan terbukti bahwa inisiatif tindakan yang kita lakukan itu akan membawa manfaat, keuntungan yang besar. Sehingga jika tidak dilakukan sama sekali, akan membawa kerugian dan penyesalan yang besar juga.

Padahal, jika kita mengambil tindakan tersebut dan ternyata tindakan itu salah, kita masih bisa mendapatkan sesuatu. Kita bisa memperbaiki keputusan yang salah tersebut. Atau setidaknya kita bisa belajar dari kesalahan tersebut.

Namun, jika kita tidak jadi melakukan inisitatif dan kesempatannya telah lewat, rasa sesalnya lebih besar daripada rasa sesal yang ditimbulkan karena telah melakukan tindakan yang salah. Sebabnya, tindakan yang salah masih bisa diperbaiki sedangkan tindakan yang tidak dilakukan hanya memberikan kekosongan.

Itulah mengapa kita akan lebih menyesali perbuatan yang tidak dilakukan daripada perbuatan yang telah dilakukan. Oleh karena, lebih baik salah (karena kesalahan bisa menjadi pelajaran yang berharga) daripada merugi lalu tidak mendapatkan apa-apa.

Maka, inspirasi singkat kali ini adalah: jika ada pilihan untuk bertindak atau tidak, putuskan untuk bertindak dengan segera sebelum kesempatannya lewat.

Bagaimana jika kita menganggap kesempatan akan selalu ada dan menunda tindakan? Bagaimana caranya memotivasi diri agar tidak menunda-nunda pekerjaan? Saya akan tuliskan jawabannya pada tulisan ide sederhana berikutnya, sampai ketemu di inspirasi singkat selanjutnya.

Tehnik Sales Semi Hipnotis

Untuk kepraktisan membaca tulisan ini saya akan menyederhanakan definisi hipnotis sebagai perintah yang sugestif ke alam bawah sadar. Pada umumnya, alam bawah sadar seseorang bisa diakses ketika berada di dalam keadaan gelombang otak alpha-theta. Hipnotisme bisa bekerja dengan baik jika dilakukan kepada seseorang yang sedang berada di dalam gelombang otak alpha serta theta ini.

Seorang sales atau tenaga penjual akan lebih berpeluang menjual dengan mempengaruhi keputusan membeli kepada alam bawah sadar seorang prospek. Jumlah penolakan akan berkurang karena alam bawah sadar lebih kuat pengaruhnya di dalam pikiran seorang calon pembeli.

Kelemahannya adalah, walaupun akhirnya sales tersebut berhasil closing, kemungkinan gagal akan tetap ada. Yaitu, sang pembeli menyesali keputusan pembeliannya yang impulsif dari alam bawah sadarnya dan membatalkan pembelian tersebut. Hipnotis kebanyakan pengaruhnya tidak bertahan lama jika tidak diiringi dengan perubahan mindset yang dipicu oleh pikiran kritis.

Untuk itu, jika seorang sales sudah berhasil closing, ia harus melengkapi presentasinya. Sales tersebut mesti menambahkan alasan-alasan yang rasional untuk pikiran kritis seseorang. Pikiran kritis ini adalah pikiran yang mengawal alam bawah sadar. Dan pikiran kritis ini bekerja berdasarkan logika yang rasional bukan emosional. Pikiran kritis biasanya bekerja di dalam gelombang otak beta.

Inilah yang disebut tehnik sales semi hipnotis. Mempengaruhi pikiran seorang calon pembeli atau prospek dengan penanaman perintah secara bawah sadar. Lalu menambahkan alasan-alasan pembelian secara logis dan rasional kepada pikiran kritis sebagai pembenaran perbuatan membeli dan tidak menyesalinya. Dengan begitu, efek dari tehnik sales semi hipnotis ini menjadi tahan lama.

Tehnik sales semi hipnotis kuncinya ada pada cara menanamkan perintah pembelian kepada alam bawah sadar sang prospek tanpa dihalangi oleh pikiran kritisnya. Sekali lagi, pikiran kritis adalah pikiran yang menggunakan logika sebagai acuannya.

Dan pikiran kritis cenderung skeptis atau tidak mudah percaya, serta suka menentang. Inti dari hipnotis adalah melenyapkan untuk sementara kesadaran pikiran kritis yang menjaga gerbang alam bawah sadar seseorang untuk memasukkan atau menanamkan suatu perintah yang biasa disebut juga sebagai sugesti.

Untuk menambahkan alasan logis atau rasional terhadap suatu pembelian produk atau jasa yang dijual oleh seorang sales adalah upaya yang relatif lebih mudah daripada upaya untuk melemahkan pikiran kritis seseorang. Alasan logis bisa dicari dengan melihat fitur-fitur yang ada di dalam sebuah produk dan ditransformasikan menjadi keunggulan atau benefit yang sesuai dengan keinginan dan karakter prospek.

Sedangkan untuk menghilangkan pengaruh pikiran kritis sang prospek, setidaknya untuk sementara saat sales memberikan sugesti hipnotisnya; membutuhkan beberapa tehnik yang cukup rumit. Berikut beberapa contoh tehnik semi hipnotis yang bisa diupayakan oleh seorang sales untuk membungkam pikiran kritis dari seorang calon pembeli atau prospek:

1. Repetisi: ini adalah tehnik yang paling mudah namun paling rentan gagal. Sugesti dilakukan berulang-ulang dengan harapan bisa melemahkan pertahan pikiran kritis, bisa berbalik menjadi penolakan dari prospek karena pikiran kritisnya malah menjadi semakin kuat untuk menentang melawan berondongan sugesti yang diulang-ulang. Pengulangan yang monoton akan menimbulkan kecurigaan dan melatih kewaspadaan pikiran kritis untuk menolak sugesti yang diberikan. Gunakanlah tehnik ini secara pas dan bijaksana, manfaatkan keragaman. Variasi ini bisa berupa variasan dalam kata-kata atau kalimat yang digunakan, intonasi, media (visual, tulisan, lisan, dll.), subyek atau orang yang memberikan sugesti, timing, lokasi, dan sebagainya. Serta jangan berlebihan.

2. Emosi: sales memberikan sugesti pembelian ketika sang prospek sedang dalam keadaan emosional yang intens atau memanfaatkan perasaan sang prospek yang sedang menuncak untuk menguatkan sugestinya. Perasaan yang bisa dimanfaatkan seperti ketakutan, kecemasan, kesedihan, kebanggaan, rasa iri, amarah, keinginan untuk menang atau sukses, hasrat yang menggebu-gebu, rasa lapar atau kekenyangan yang belebihan, rasa kantuk yang tak tertahankan, bahkan nafsu seksual, dan lain-lain. Ketika seseorang terlalu emosional, pikiran kritisnya menjadi tidak terlalu aktif. Makanya ada istilah: marah membabi buta, cinta itu buta, dan seterusnya.

3. Rileksasi: sugesti yang diberikan oleh seorang sales cukup sekali atau dua kali saja tapi pada saat yang tepat. Sisanya, pertemuan dipenuhi oleh obrolan-obrolan kecil yang nyaman yang tidak membuat ketegangan. Pertemuan ini bisa berupa lunch meeting atau pertemuan sambil makan bersama, sales bermain golf bersama prospek, menggunakan suara yang pelan dan tenang, memakai musik yang membuai, minuman yang menstimulasi seperti alkohol, teh atau kopi, dan lain-lain. Biarkan perintah atau sugesti yang hanya diucapkan satu kali tersebut mengendap dan tertanam semakin dalam ke alam bawah sadar yang terbuka oleh rileksasi.

4. Persuasi: tehnik sales semi hipnotis bisa menanamkan sugesti sang penjual kepada pikiran alam bawah sadar sang calon pembeli dengan memanfaatkan beberapa tips psikologi persuasif seperti menggunakan figur otoritas atau orang yang dihormati pendapatnya oleh sang prospek, memakai simbol kewenangan dan endorsement dari pakar, ahli, artis, selebritis, tokoh agama atau masyarakat, dan seterusnya. Tehnik persuasi lainnya adalah menggunakan testimoni, membangun persepsi akan kelangkaan yang bisa melonjakkan nilai suatu produk jika langka dan terbatas, perasaan suka dan membangun kepercayaan lewat kesamaan, pengaruh sense of belonging kepada suatu grup tertentu atau komunitas atau demografi yang sejenis, identifikasi diri prospek kepada kelas sosial atau kelompok masyarakat yang dimilikinya, kolektivitas dan validasi jaringan, pernyataan tertulis dan seterusnya seperti yang pernah saya tulis disini dan tentang training sales persuasif).

5. Gradual: pemberian sugesti diberikan secara bertahap dan sedikit demi sedikit agar tidak menimbulkan pertentangan yang berarti dari pikiran kritis sang prospek. Dimulai dari pernyataan yang umum atau global hingga ke pernyataan yang khusus dan spesifik dari produk yang ingin dijual. Permintaan atau pertanyaan kecil yang mudah disetujui dan lebih berpotensi dianggap kebenaran harus diberikan lebih awal untuk membangun persetujuan oleh pikiran kritis. Pernyataan-pernyataan yang lebih mungkin diiyakan oleh prospek diberikan secara konsisten hingga akhirnya tiba saatnya untuk mengatakan kalimat sugestif inti yang ingin ditanamkan. Penanaman sugesti ini didahului oleh pemberian data dan informasi yang akurat dan kredibel atau prinsip serta nilai yang diyakini oleh prospek. Tehnik gradual atau sugesti yang bertahap ini adalah pondasi dari prinsip pemasaran permisif yang telah terbukti efektif bagi para sales. Pemasaran yang bertahap tapi konsisten, perlahan tapi pasti.

Bersambung ke tulisan selanjutnya. Saya baru mengungkapkan 5 tehnik sederhana dari banyak tehnik sales semi hipnotis lainnya. Saya akan terangkan lebih detail dari kelima tehnik tersebut di atas dan menambahkan tehnik-tehiknya lagi di tulisan yang akan datang.

Tehnik Menghentikan Pikiran Negatif

Pikiran negatif seringkali muncul otomatis dan terus merembet. Menjadi ketakutan, kecemasan, dan stres yang tak perlu.

Pikiran negatif datang tanpa diundang dan mengalir begitu saja. Kita jadi mengeluh, mengkritik, marah, panik, depresi, bahkan putus asa. Memperkeruh suasana hati dan membuat demotivasi. Mood kita jadi down.

Dari satu hal yang tidak diinginkan terjadi, beragam pikiran negatif terbayang-bayang di benak kita. Dan kita pun larut dalam pola pemikiran yang tidak produktif.

Pola pikir yang tidak produktif seperti keinginan sesaat atau emosi yang negatif akhirnya mendorong suatu perbuatan atau kebiasaan negatif.

Bisa juga berbentuk persepsi yang menghakimi diri atau orang lain secara negatif. Perasaan pesimis yang tiada henti. Kebencian atau ketidaksukaan yang menggerogoti hati. Merendahkan diri. Menghina orang lain. Dan seterusnya.

Dan saya akan membagikan satu tips sederhana untuk menghentikan pikiran-pikiran negatif yang datang. Tentunya ilmiah dan bisa dibuktikan sendiri.

Tehnik ini berdasarkan riset atau penelitian yang telah sukses dan teruji selama bertahun-tahun. Trik yang telah saya coba sendiri selama ini dan berhasil.

Dalam bidang psikologi perilaku, tips sederhana yang akan saya bagikan ini termasuk dalam golongan aversion therapy.

Bentuknya berupa pengkondisian pikiran untuk mengasosiasikan stimulus yang tidak menyenangkan dengan perilaku yang negatif. Setruman adalah salah satu contoh stimulus ini.

Stimulus yang berupa sensasi yang tidak nyaman ini, diberikan secara bersamaan dengan perilaku yang ingin dihentikan agar memicu aversion: ketidaksukaan atau penghindaran diri terhadap perilaku yang tidak diinginkan. Berhenti dari perilaku negatif.

Dalam hal ini; pikiran negatif adalah perilaku yang tidak diinginkan yang ingin dihentikan. Dan stimulus yang terasa tidak enak adalah karet gelang yang dijepret di tangan (tidak perlu setruman, repot!)

Kita pakai karet gelang di pergelangan tangan kita. Begitu pikiran negatif muncul, tarik dan jepretkan karet gelang itu di tangan kita sambil bilang stop!

Lalu kita segera ganti pikiran negatif yang ingin kita ubah dan hentikan itu menjadi suatu pikiran atau perilaku yang positif. Rangkaian pikiran negatif ini akan berhenti dan tidak akan berlanjut menjadi perilaku yang negatif yang bisa kita sesalkan nantinya.

Otak kita akan belajar mengasosiasikan rasa sakit di pergelangan yang dijepret dengan pikiran negatif ini. Dan jika dibiasakan selama 21 hari, otak kita akan terprogram untuk menghindari pikiran-pikiran negatif ini. Silahkan baca tulisan saya sebelumnya tentang sukses dalam 21 hari dalam meng-install satu kebiasaan baru.

Otak kita akan lebih cerdas mengenali dan menyadari pikiran negatif yang menyusup. Pemikiran kita akan menjadi lebih produktif. Pikiran negatif hilang dan kita akan lebih optimis. Perasaan kita menjadi positif dan termotivasi tinggi. Pekerjaan menjadi lancar serta kehidupan lebih membahagiakan. Sukses! Amin…

Tehnik Penutupan Penjualan (Closing)

Dalam kegiatan menjual terdapat beberapa tahap.

Pertama-tama kita mencari calon pembeli yang potensial yang biasa disebut prospek. Lalu kita mencoba membuat janji temu dengannya. Setelah bertemu, jangan langsung membicarakan produk kita terlebih dahulu. Berbincang-bincanglah dahulu.

Dalam perbincangan dengan prospek, kita menggali kebutuhan dan keinginan prospek. Tahap selanjutnya adalah membuat suatu presentasi yang sesuai dengan profil sang prospek. Setelah itu kita bisa menjawab beberapa pertanyaan dan keberatan yang timbul.

Dan akhirnya melakukan penutupan penjualan atau biasa disebut closing.

Memang, ini bukanlah tahapan penjualan yang paling akhir. Masih ada tahap after sales service dan pengelolaan keluhan. Kita juga harus meminta referal jika pembeli puas dengan pelayanan kita.

Namun, tahap yang paling menentukan adalah tahap penutupan ini. Dan saya akan berbagi beberapa tehnik closing yang telah teruji dan terbukti berhasil yang bisa diterapkan oleh para wiraniaga atau tenaga penjual:

1. Tanpa Meminta.
Inilah tehnik closing yang paling hebat. Kita sebagai sales hanya diam dan menunggu sang prospek mengatakan ingin membeli produk kita. Tehnik ini membutuhkan produk yang mengundang kekaguman, presentasi yang luar biasa, dan reputasi yang memukau.

Calon pembeli malah mengular dalam antrian. Caranya: buat produk yang berkualitas tinggi dan terkenal. Ciptakan marketing sapi ungu yang sensasional. Seperti fenomena iPhone oleh Steve Jobs.

2. Tanyakan Saja.
Setelah kita memberikan presentasi, lihatlah apakah prospek peduli dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Lalu kita jawab semua pertanyaannya dengan baik. Setelah itu, sewajarnyalah kita bertanya balik apakah sang prospek berminat membeli produk kita.

Ini adalah tehnik alamiah yang bisa terjadi jika presentasi dan sesi tanya-jawab kita berlangsung dengan sukses. Bisa juga menggunakan orang lain untuk meminta pembelian kepada prospek, misalnya pegawai dari pelayanan pelanggan (customer service) yang bisa datang membawa formulir pemesanan setelah kita selesai presentasi.

Atau meminta bantuan atasan, seperti tehnik yang selanjutnya berikut ini;

3. Lewat Atasan.
Kita bisa meminta bantuan orang lain, atasan kita misalnya. Untuk hadir setelah kita memberikan semua materi presentasi dan menjawab segala pertanyaan dari prospek.

Contoh yang terbaik adalah; prospek bisa melihat kita mencoba memperjuangkannya dengan meminta diskon kepada sang manajer, lalu kita kembali padanya dan memintanya untuk membeli setelah kita sukses mendapatkan diskon ‘khusus’ untuknya dari sang manajer.

Atau kita bisa minta tolong kepada para pelanggan kita sebelumnya. Bisa lewat testimonial atau pernyataan bahwa mereka puas dengan membeli dari kita. Bahkan calon pelanggan lain bisa kita manfaatkan sebagai bukti bahwa produk kita laris diantri oleh banyak prospek.

Nyatakan produk kita memiliki banyak pelanggan yang telah puas dan mempunyai banyak prospek lain yang tertarik untuk membeli. Buktikan kalau produk kita memang produk yang laris dan terpercaya oleh banyak orang.

4. Memberikan Pilihan.
Berikan beberapa pilihan jika memungkinkan, tapi jangan terlalu banyak. Cukup dua atau tiga saja. Misalnya pilihan pertama lebih hemat namun dengan fitur yang dikurangi, pilihan kedua dengan cara bayar yang lebih fleksibel dengan tambahan fitur, dll.

Berikan rasa kepercayaan diri pada prospek bahwa ini pilihannya bukan karena termakan rayuan sang penjual. Tidak ada orang yang ingin merasa menjadi korban. Biarkan prospek merasa berwenang atas keputusan pembeliannya.

Dengan perasaan otoritatif, dia akan merasa tidak terpaksa dan bersedia membeli dari keinginannya (pilihannya) sendiri. Kombinasikan tehnik ini dengan memberikan batasan waktu kalau perlu, beri deadline kapan pilihannya tersedia sampai masa berakhirnya.

5. Menetapkan Batas Waktu.
Kita tak perlu memaksakan penjualan terjadi setelah presentasi. Kasih waktu kepada prospek untuk berpikir. Bahkan berlakulah seakan-akan kita menolak jika prospek ingin membeli hari ini juga, dengan syarat kalau prospek tampak ragu-ragu dan belum terlalu yakin mau membeli. Bahkan terlihat ingin menolak.

Pastikan bahwa prospek kita memang cenderung ragu dan terlihat ingin menolak. Minta waktu bertemu lagi di masa depan, beberapa hari dari sekarang. Berikan jangka waktu juga sampai kapan penawarannya berlaku. Batasi masa berlaku promosi seperti diskon atau beritahukan rencana kenaikan harga, minggu depan misalnya.

Asumsikan bahwa prospek setuju untuk membeli di masa depan dan ceritakan keuntungan serta juga kekurangan dari produk kita. Bangunlah dahulu kepercayaan dengan memberikan presentasi yang fair. Tapi kelebihan yang dimiliki produk kita bisa menutupi kekurangan yang ada. Dan jangan kalah oleh produk para pesaing. Lalu biarkan prospek membanding-bandingkan produk kita dengan pesaing itu. Beri waktu.

Sekian dahulu tips saya kali ini. Sebenarnya masih banyak sekali tehnik-tehnik closing pada tahapan penutupan penjualan. Dari yang terbaik seperti yang saya tuliskan di atas. Sampai yang terkonyol seperti mencoba menjebak dengan mengajak bersalaman, meminta tanda tangan di formulir pemesanan dengan menanyakan pilihan pulpen prospek apakah bertinta hitam atau biru, mengancam, memanipulasi, dan seterusnya.

Sebenarnya tahapan penutupan akan berjalan secara natural tidak perlu tehnik closing yang aneh-aneh. Yang penting, kita memiliki banyak prospek yang sesuai target market produk kita, produk dan presentasinya berkualitas prima, serta tenaga penjualnya yang persuasif. Semoga tips saya kali ini membantu!