Tips Motivasi

Focusing on Happiness

Tag: marketing

Pelajaran Motivasi dari Starbucks’ LATTE

Saat Starbucks menganalisa hubungan kekuatan kehendak dengan motivasi kerja para karyawannya, ternyata mereka yang tampak kurang semangat dalam bekerja tetap mampu memberikan kinerja yang bagus.

Namun, jika menghadapi suatu kejadian yang tak terduga atau tekanan yang mendadak dalam pekerjaan, karyawan yang memiliki tekad kuat maupun yang kurang, sama-sama bisa kehilangan kontrol.

Misalnya, ketika seorang pelanggan mulai mengeluh lalu marah-marah dan membentak bisa membuat seorang barista yang biasanya kalem menjadi ikut meledak atau bahkan menangis. Momen-momen berat yang membawa stres kepada para pegawai ini perlu diantisipasi.

Starbucks lalu mengembangkan suatu metode baru dalam pelatihan untuk memberikan layanan pelanggan yang baik. Jadi, waktu terjadi sesuatu seperti pembeli yang marah-marah, barista yang merasa takut atau marah bisa tetap menjalankan suatu rutinitas yang ada dalam pedomannya yaitu: LATTE.

Baca entri selengkapnya »

Seri Marketing in Me: Tips Motivasi ala Gamers

Pertama kali saya bekerja, saya memiliki jabatan sebagai Marketing Executive. Nama yang keren dan saya bertugas memasarkan produk yang dijual oleh perusahaan tempat saya bekerja itu.

Pada awalnya saya bersemangat dalam mempelajari cara-cara membujuk para pembeli dan meningkatkan keahlian menjual saya. Tapi, lama-kelamaan saya merasa jenuh dan malas untuk bekerja. Utamanya karena rasa takut akan penolakan dan stres oleh tekanan target dari atasan.

Ketika saya sedang tidak bekerja, saya mempunyai hobi bermain video games. Saya bisa memainkan video games sampai berjam-jam hingga lupa waktu. Seperti orang kecanduan saja.

Di akhir pekan bahkan saya bisa memainkan video games hingga dini hari. Dan saya pun berpikir, bagaimana caranya agar saya bisa bekerja serajin saya bermain video games?

Saya begitu bersemangatnya dalam bermain video games dan begitu malasnya ketika bekerja. Lalu, saya mulai mempelajari teknik-teknik motivasi dari ilmu psikologi terkini dan ternyata: banyak hal yang memang bisa kita pelajari dari video games.

Baca entri selengkapnya »

Sales Success Story

Alkisah,
Ada dua orang sales person di sebuah perusahaan. Kita sebut saja sales 1 dan sales 2. Sales 1 memiliki prestasi penjualan yang selalu tinggi. Sedangkan sales 2 jarang closing. Mereka berusia sepantaran, penampilan yang tidak jauh beda, dan tingkat intelegensi yang setara.

Secara emosi, mereka sama-sama termotivasi setelah mendengarkan ceramah motivator dan memiliki wawasan product knowledge yang juga sama. Lalu, apa yang membedakan mereka sehingga menghasilkan perbedaan kinerja penjualan yang signifikan?

Baca entri selengkapnya »

Sekilas Strategi Pemasaran

Bisnis adalah tentang mendapatkan profit. Keuntungan.

Bukan soal omset, margin, atau seberapa laku atau habis produk dijual. Dan profit yang bagus untuk bisnis adalah yang sustainable. Bertahan lama. Lebih banyak untung daripada rugi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang.

Pemasaran adalah tentang mempertahankan keuntungan dalam jangka panjang. Bukan hanya sekedar berjualan dan mendapatkan profit tapi hanya sementara. Marketing adalah soal perusahaan yang ingin mendapatkan pelanggan bukan cuma pembeli saja.

Maka, pertama-tama yang harus dilakukan setiap pebisnis yang ingin menyusun strategi pemasaran adalah analisa dan persiapan. Yaitu, menganalisa pasar dan mempersiapkan produk yang baik.

Selanjutnya, kita harus tahu target pasar kita. Pemasaran adalah soal pilihan dalam menyasar pasar yang tersegmentasi. Kalau kita tak memiliki ceruk pasar, berarti kita hanya berjualan komoditas atau memiliki modal yang tak terbatas.

Setelah menargetkan segmen pasar yang ingin dituju, pebisnis harus mampu mengkomunikasikan kesan dari produknya. Dimana produk tersebut akan menempati benak dari konsumen. Jangan sampai jadi yang nomor tiga, kalau bisa jadi yang pertama dan yang kedua dalam pikiran para pembeli. Setelah itu cenderung akan terlupakan.

Baca entri selengkapnya »

The Next Marketing BBB alias 3B dalam Pemasaran yang Sukses

Ilmu pemasaran terus berkembang, saya ingat dalam teori marketing management ada banyak akronim. Seperti 4P; Product, Price, Promotion, Place atau STP; Segmentation, Targeting, Positioning. Dan sebagainya.

Tapi ada satu singkatan baru yang berbeda yang sangat berguna untuk teknik pemasaran, yaitu; BBB atau 3B.

Seperti yang saya sudah tuliskan sebelumnya (coba lihat kembali tulisan di atas) bahwa 3B adalah: Berguna, Berbeda, dan Baru.

Berguna

Ini adalah faktor yang paling mendasar dalam marketing. Sangat jelas sekali bahwa kita mesti memberikan sesuatu yang akan dipasarkan. Suatu produk atau jasa yang dipasarkan harus memiliki kegunaan atau nilai tambah.

Penawaran produk dalam suatu program pemasaran mesti mengkomunikasikan dan menciptakan kesan bahwa: konsumen mendapatkan manfaat yang jelas dari fitur-fitur yang ada, dan perusahaan dianggap reliable atau dapat diandalkan, terpercaya untuk dapat memenuhi harapan pelanggan dari pembelian produknya.

Komunikasi yang jelas dan terpercaya adalah kunci dari peningkatan brand value dari produk yang dipasarkan.

Seringkali kita lupa bahwa yang menilai berguna adalah si pembeli atau dari perspektif pelanggan. Bukan dari sudut pandang penjual, maka dari itu diperlukan market research dan pengembangan poduk.

Contohnya; Suatu perusahaan bisa saja ingin menjual lem yang bagus tapi ternyata kreativitasnya membuahkan inovasi baru yang memiliki potensi lain sebagai suatu produk unik yang sangat berguna berupa notes tempelan. Ini adalah kisah Post-It.

Jelas, perusahan pemasar mesti dapat mengkomunikasikan kegunaan atau manfaat dari fitur-fitur produk yang ditawarkan dengan jelas dan berintegritas. Jangan gombal!

Jangan berikan janji-janji berlebihan tapi service kurang atau over-promise. Dan edukasikan manfaat bukan fitur-fitur yang terlalu teknis. Benefit over features.

Baca entri selengkapnya »