Tips Motivasi

Focusing on Happiness

Month: Juni, 2012

Teknik Motivasi Diri untuk Karyawan agar Berbahagia di Tempat Kerja

Kebahagiaan terletak pada kesenangan dalam pencapaian dan serunya berusaha dengan kreatif. -Franklin Roosevelt

Pada masa resesi dan krisis ekonomi, banyak pekerja yang berusaha mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keuangan keluarganya. Tidak jarang, mereka menjadi karyawan di dalam suatu perusahaan yang dianggap tidak terlalu menyenangkan kondisi kerjanya.

Banyak karyawan merasa tidak puas dengan karir yang mereka jalani. Tapi mereka terpaksa melakukannya demi mensejahterakan orang-orang yang dicintainya. Jika mereka terlalu memilih dan menunggu mendapatkan pekerjaan yang mereka sukai, maka biasanya mereka tidak bisa mendapatkan penghasilan yang memadai.

Apalagi di dalam situasi dimana mencari pekerjaan itu sulit dan seseorang harus bersyukur masih memiliki sumber pendapatan untuk kehidupannya. Kesulitan memilih dan memiliki pekerjaan yang ideal bisa membawa tekanan serta stres pada diri seseorang. Akhirnya, banyak pekerja yang merasa terperangkap dalam pekerjaan mereka sendiri.

Di saat dimana dunia kerja sedang tidak kondusif, seorang karyawan harus bisa mengelola emosi dan pikirannya. Bahkan, meski krisis sudah lewat tetap saja tingkat pengangguran masih tinggi sehingga pekerjaan yang ada walau kurang membahagiakan tetap dipertahankan.

Mungkin dia tidak bisa mengendalikan hal-hal yang di luar dirinya seperti prosedur kerja, gaji dan fasilitas yang kesemuanya masih tergantung kepada manajemen perusahaannya. Namun dia bisa mencoba melatih pikirannya untuk dapat mengontrol emosinya agar lebih positif.

Belajar menyukai pekerjaan yang ada ketika kesulitan mendapatkan pekerjaan yang disukai. Menguatkan perasaan yang optimis dan pikiran-pikiran yang membawa kebahagiaan waktu harus bekerja dalam satu jenis pekerjaan yang tidak terlalu menyenangkan.

Baca entri selengkapnya »

Teori Demotivasi Karyawan

Orang yang kreatif termotivasi oleh keinginan untuk mencapai kesuksesan, tapi bukan keinginan untuk sekedar mengalahkan orang lain. -Ayn Rand

Banyak hal yang disadari perusahaan dapat mendemotivasi karyawannya, menjatuhkan semangat kerja para pegawai. Misalnya seperti bayaran atau gaji yang dirasa kurang, atau tunjangan dan fasilitas yang tidak mencukupi.

Dan, ada juga beberapa hal yang tidak diketahui oleh perusahaan tapi bisa juga menurunkan motivasi karyawan untuk bekerjanya maksimal. Contohnya hal-hal yang bersifat pribadi, seperti sakit, jenuh atau kebosanan, rasa keterpaksaan karena pekerjaannya tidak sesuai dengan minatnya, ada masalah rumah tangga dengan pasangannya atau salah satu anggota keluarganya ada yang meninggal, dan seterusnya.

Namun, ada juga hal-hal yang bisa menjadi sumber demotivasi yang sebaiknya dikelola oleh perusahaan lewat manajemennya. Budaya kerja dan interaksi sosial sesama rekan kerja atau antar atasan-bawahan bisa berpotensi menimbulkan demotivasi karyawan yang seharusnya bisa diperbaiki. Dan banyak hal lainnya yang kurang disadari oleh manajemen bisa menimbulkan rasa demotivasi bagi para karyawan.

Baca entri selengkapnya »

Mengelola Karyawan Superstars

Hirarki seringkali disalahartikan di masa kini padahal hirarki cenderung bekerja dengan baik di dalam suatu lingkungan yang stabil. -Mary Douglas

Andi, seorang karyawan dalam divisi liabilitas pada sebuah bank, merasa ada yang kurang dalam tim kerjanya. Dinamika kelompok yang ada rawan konflik dan kurang kompak dalam bekerja sama, sehingga kinerja tim secara keseluruhan kurang maksimal. Padahal kelompoknya terdiri dari para lulusan terbaik dengan tingkat kecerdasan yang tinggi. Namun tim ini kalah produktif dengan tim kerja dari divisi lain.

Budi, seorang karyawan yang berasal dari divisi kredit pada bank yang sama tempat Andi bekerja, memiliki sebuah tim kerja yang sangat produktif meski para anggota kelompoknya berasal dari beragam tingkat kecerdasan. Maka dari itu, dibuatlah hirarki kekuasaan dengan struktur birokrasi yang berjenjang untuk mengkoordinasikan keberagaman kemampuan dari para anggota tim ini. Ada yang berperan sebagai pemimpin kelompok, pengawas, dan seterusnya hingga pelaksana. Interaksi di dalam grup berjalan harmonis dan sinergis dengan adanya pembagian wewenang yang jelas dan bertingkat. Kerja sama antar anggota kelompok berjalan dengan baik.

Sementara dalam kelompok yang terdiri dari para bintang (superstars), mereka menuntut kesetaraan dan persamaan derajat karena merasa sama-sama memiliki keahlian yang tinggi. Susunan batasan kekuasaan menjadi kabur dan akhirnya sering terjadi benturan ego yang menimbulkan pertentangan dan konflik. Penyelesaian perselisihan memakan banyak waktu dan menghabiskan energi tim sehingga tim ini bekerja secara tidak optimal.

Riset psikologi terbaru oleh Adam Galinsky dari Universitas Northwestern telah mengkonfirmasi bahwa hirarki dibutuhkan dalam sebuah tim khususnya yang terdiri dari para bintang (superstars) atau anggota kelompok yang berkemampuan tinggi. Penelitian sebelumnya pada para pemain bintang di beberapa tim basket NBA juga mengungkapkan peningkatan kinerja, koordinasi, dan kerja sama di dalam tim terbangun berkat struktur hirarki yang ada dalam kelompok.

Baca entri selengkapnya »

Teori NLP: Program Motivasi Karyawan

Pembelajaran sejati berarti turut juga mempelajari cara-cara lain selain dari cara-cara yang telah kita bisa lakukan. -John Seymour

NLP atau Neuro Linguistic Programming adalah ilmu yang dikembangkan oleh Dr. Richard Bandler dan Prof. Dr. John Grinder untuk memodel bentuk komunikasi kepada diri dan orang lain, mengembangkan diri, dan suatu bentuk psikoterapi sejak tahun 1970.

Secara ringkas NLP adalah sebuah prosedur yang dapat dilakukan oleh siapapun yang mau mempelajarinya untuk mendapatkan satu hasil tertentu sesuai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. NLP berusaha menciptakan program-progam kognitif dari memodel orang lain dengan meniru dan memodifikasi profil psikologis dari teladan tersebut.

Terapi NLP mengamati koneksi antar proses neurologis dengan bahasa dan pola perilaku yang bisa dipelajari serta diprogram untuk mencapai satu tujuan tertentu. Selain sebagai sebuah metode terapi, NLP biasanya digunakan sebagai sebuah studi komunikasi; wawasan untuk mengembangkan potensi manusia.

Struktur yang digunakan dalam wawasan NLP biasanya berupa penjangkaran emosi (anchoring), pembingkaian ulang perspektif (reframing), paradigma non-verbal (submodalities), posisi persepsi, dan sistem representasi seperti preferensi sensorik. Beragam teknik NLP dapat digunakan di dalam sebuah interaksi seperti membangun keakraban (rapport) lewat penyelarasan (pacing), penyamaan (matching), dan pengarahan (leading), serta intervensi jalan saraf lewat visualisasi dan metaprogamming.

Baca entri selengkapnya »

Taktik Motivasi Kelompok: Musuh Bersama

Kenali diri dan musuh, seribu pertarungan seribu kemenangan. -Sun Tzu

Suatu kelompok, entah itu tim kerja atau grup karyawan dalam sebuah perusahaan, selain membutuhkan tujuan dan pemimpin yang mengarahkan kepada pencapaian tujuan tersebut; juga membutuhkan satu bentuk musuh bersama.

Bentuk dari musuh bersama ini tidak mesti berupa orang lain. Bisa juga berupa sebuah konsep negatif yang sifatnya mendesak, seperti krisis atau masalah yang mengancam. Ketakutan yang sama yang dirasakan oleh sebuah kelompok akan menguatkan rasa kebersamaan dan saling ketergantungan.

Musuh bersama akan memaksa para anggota kelompok untuk bersatu menghadapi ancaman. Ketakutan yang ditebar sang musuh kepada semua anggota kelompok, akan semakin menguatkan sinergi dari sebuah kelompok.

Lihat saja, dua orang yang tidak saling kenal bisa cepat akrab jika mereka membicarakan musuh bersama. Para supporter klub bola yang kompak mengejek tim lawan misalnya, atau ibu-ibu yang dengan semangat berbarengan mengeluhkan kenaikan harga. Bahkan dua orang yang berbeda agama bisa sepakat berdebat melawan orang yang ateis.

Baca entri selengkapnya »