Teori NLP: Program Motivasi Karyawan

by @rezawismail

Pembelajaran sejati berarti turut juga mempelajari cara-cara lain selain dari cara-cara yang telah kita bisa lakukan. -John Seymour

NLP atau Neuro Linguistic Programming adalah ilmu yang dikembangkan oleh Dr. Richard Bandler dan Prof. Dr. John Grinder untuk memodel bentuk komunikasi kepada diri dan orang lain, mengembangkan diri, dan suatu bentuk psikoterapi sejak tahun 1970.

Secara ringkas NLP adalah sebuah prosedur yang dapat dilakukan oleh siapapun yang mau mempelajarinya untuk mendapatkan satu hasil tertentu sesuai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. NLP berusaha menciptakan program-progam kognitif dari memodel orang lain dengan meniru dan memodifikasi profil psikologis dari teladan tersebut.

Terapi NLP mengamati koneksi antar proses neurologis dengan bahasa dan pola perilaku yang bisa dipelajari serta diprogram untuk mencapai satu tujuan tertentu. Selain sebagai sebuah metode terapi, NLP biasanya digunakan sebagai sebuah studi komunikasi; wawasan untuk mengembangkan potensi manusia.

Struktur yang digunakan dalam wawasan NLP biasanya berupa penjangkaran emosi (anchoring), pembingkaian ulang perspektif (reframing), paradigma non-verbal (submodalities), posisi persepsi, dan sistem representasi seperti preferensi sensorik. Beragam teknik NLP dapat digunakan di dalam sebuah interaksi seperti membangun keakraban (rapport) lewat penyelarasan (pacing), penyamaan (matching), dan pengarahan (leading), serta intervensi jalan saraf lewat visualisasi dan metaprogamming.

NLP dalam teknik motivasi karyawan memiliki beberapa teori yang mendasari pemanfaatannya untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas para pekerja di dalam suatu perusahaan. Baik itu para pegawai pelaksana hingga para pejabatnya seperti para eksekutif puncak, jajaran direksi, manajer, kepala bagian, dan seterusnya.

Semua karyawan di dalam perusahaan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda sehingga memerlukan teknik motivasi yang harus disesuaikan dengan ciri serta pola pikirnya masing-masing. Setiap orang memiliki beragam program motivasi yang cocok dengan ciri-ciri neurologis dan psikologis di dalam dirinya masing-masing.

Beberapa faktor yang mempengaruhi program motivasi karyawan dari sudut pandang NLP adalah: orientasi dari motivasinya, tipe kepribadiannya, sifat emosinya, jenis karakternya, metode kerjanya. Kesemua faktor ini dikombinasikan menjadi elemen-elemen penting dalam menyusun strategi untuk membuat program-program yang memotivasi karyawan.

Orientasi dari motivasi seseorang berarti arah motivasinya; apakah bergerak menuju tujuan dengan menetapkan prioritas, berinovasi dan mengejar peluang (orientasi motivasi yang mengejar). Atau berorientasi dengan mengidentifikasi masalah dan potensi ancaman yang mungkin timbul serta berusaha mencari bermacam-macam solusi terhadap resiko yang dihadapi (orientasi motivasi yang menghindar).

Tipe kepribadiannya bisa dibagi dua: introvert dan ekstrovert. Apakah membuat keputusan secara mandiri dan menegakkan standar pribadi (intrinsik) atau menerima partisipasi, saran, dan kritik dari orang lain dalam meraih sasaran-sasaran yang ditargetkan oleh manajemen (eksternal).

Sifat emosi adalah jenis respons yang secara otomatis dikerjakan dalam menanggapi suatu peristiwa dan membuat suatu keputusan atau mengambil pilihan yang diultimatum oleh kondisi tersebut. Tanggapannya bisa berupa sikap yang proaktif dengan mengambil inisitatif tindakan terlebih dahulu baru mengevaluasinya atau bisa berupa sikap reaktif yang penuh pertimbangan sebelum bertindak tergantung sifat dari emosi yang dimiliki oleh setiap karyawan perusahaan.

Jenis karakter seseorang bisa disesuaikan dengan pekerjaannya; apakah dia menyukai konsistensi, atau variasi yang progresif bahkan perubahan yang drastis. Evolusi dirinya apakah menginginkan revolusi, atau sekedar reformasi bahkan merasa cukup dengan stagnansi yang terjamin atau kestabilan yang nyaman dan aman.

Faktor terakhir yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun elemen-elemen untuk menciptakan suatu program motivasi adalah dengan memahami dan menerapkan metode kerja pikiran seseorang. Pemikiran yang ada dalam otak seseorang bisa menggunakan metode prosedural yang efektif atau opsional yang kreatif ketika harus berpikir secara alami atau default setting otak dalam mengerjakan tugas-tugas yang ada. Prosedural berarti tahapan-tahapan yang sistematis serta terarah dengan pasti, opsional berupa kebebasan dalam memilih dan memiliki banyak peluang yang terbuka lebar. Ini adalah faktor terpenting dalam menyusun elemen dari suatu program motivasi.

Kesemua faktor pembentuk elemen-elemen untuk menyusun beberapa program motivasi yang cocok dengan beragam profil karyawan yang berbeda-beda akan saya ungkapkan dalam tulisan saya yang selanjutnya. Yang jelas, perusahaan harus memperhatikan kebutuhan akan program motivasi yang beragam ini agar berpadu dengan baik dan secara tepat mampu menghasilkan semangat kerja para karyawan agar terus berkobar.

Jadi langkah-langkahnya dalam memotivasi karyawan adalah; pertama-tama dengan mengestimasi tingkat dari faktor-faktor motivasi seseorang lalu mengimplementasikannya dalam sebuah program motivasi yang terkalkulasi khusus untuk setiap pekerja. Sampai ketemu di tulisan-tulisan NLP saya yang selanjutnya.

Baca juga:
Cara Memotivasi Karyawan
Meningkatkan Kepuasan Kerja untuk Motivasi Karyawan
Beberapa Ide Motivasi Karyawan
Berpikir dalam Bahasa Asing Membantu Pengambilan Keputusan