Pujian yang Merugikan
by @rezawismail
Ketika kita dipuji oleh orang lain, rasanya cukup menyenangkan. Tapi pujian juga bisa merugikan.
Jika pujian membuat kita senang, kita akan cenderung mencarinya selalu. Kita bisa menjadi pribadi yang ingin pamer dan akhirnya suka menyombongkan diri. Lama-kelamaan, kita menjadi ketergantungan emosional dengan orang lain.
Selanjutnya, kita bekerja dengan semangat hanya jika diperhatikan. Lalu sedikit saja kritik, walau membangun, bisa menjatuhkan motivasi kerja. Perasaan kita tergantung pada orang lain.
Kita menjadi selalu menginginkan persetujuan dan takut berinovasi. Kita mulai berkompromi dan tidak lagi mengikuti kata hati. Kebahagiaan kita menjadi rentan dan ketergantungan menjadi semakin akut.
Padahal, kita tidak bisa mengontrol orang lain. Tindakan orang lain adalah sesuatu yang di luar kendali kita. Sehingga kita tidak mungkin bisa selalu mendapatkan pujian, bisa juga orang lain memberikan kritikan bahkan hinaan.
Senang sama pujian berarti juga menjadi kesal dengan kritikan. Kita yang mudah termotivasi karena dipuji, akan mudah juga terpancing emosi negatif jika dikritik atau dihina. Motivasi mudah turun naik dan selalu memikirkan apa kata orang. Kita menjadi tidak mandiri. Terkekang dan rapuh.
Sebaiknya kita berusaha untuk tidak mencari-cari pujian. Biarkan saja kelebihan kita dinikmati sendiri tapi tak berarti juga masalah jika orang lain sampai tahu. Yang penting kita tak sengaja mengejar pengakuan atau pujian.
Mandiri dari Pujian
Jika kita bisa mandiri dan berbahagia hanya dengan prinsip-prinsip utama diri sendiri, maka kita akan selalu kuat terhadap perkataan yang mendemotivasi. Orang lain tidak akan mudah mempengaruhi emosi kita. Dan kita akan berada dalam kendali.
Kita bisa mandiri dengan menetapkan standar pribadi. Tidak berarti kita menjadi perfeksionis dan tidak mau bersosialisasi. Kita justru bisa mendapatkan yang terbaik dari relasi kita dengan orang lain dan diri sendiri.
Jadi, kuatkan diri. Siapkan prioritas bahwa kata hati adalah yang utama daripada perkataan orang lain. Nilai-nilai kehidupan dengan berpikir besar harus selalu dipraktikkan daripada mengikuti begitu saja apa kata orang lain secara sempit.
Hanya ada satu cara untuk sukses lalu berbahagia. Yaitu dimulai dari mengandalkan diri sendiri untuk maju menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya tanpa butuh untuk dipuji. Serta bisa berkembang walau direndahkan dengan kritikan atau apapun.
Jangan pernah berharap untuk dipuji orang lain. Meski ketika dipuji, terima saja dan sadari. Bahwa, pujian dan kritikan bisa saling menguatkan untuk mengekang kebebasan dari kecerdasan emosi kita.
Oleh karenanya, hati-hati terhadap pujian dan keinginan untuk dipuji. Latihlah diri untuk dapat menikmati kesendirian. Jangan kompromi!
Salam sentosa!
baca juga:
Belajar dari Kesalahan
Cara Mengobarkan Motivasi
Menguatkan Motivasi Karyawan Secara Emosi
Kisah Motivasi: Cerita Tiga Perusahaan dalam Perubahan