Motivasi Karyawan (Internal)
by @rezawismail
Waktu kita terbatas, jangan sia-siakan dengan menjalani kehidupan orang lain. Jangan terperangkap dalam dogma, yaitu menjalani hidup berdasarkan pemikiran orang lain. Jangan biarkan suara-suara dari opini orang lain menenggelamkan suara hati dari dalam diri. Dan yang paling penting, milikilah keberanian untuk mengikuti hati dan intuisi, yang entah bagaimana biasanya telah mengetahui apa yang benar-benar kita inginkan, hal-hal lainnya adalah nomer dua. -Steve Jobs
Karyawan termotivasi oleh gaji, termotivasi bekerja dengan imbalan uang. Benarkah begitu?
Selain uang, biasanya perusahaan menyiapkan beragam fasilitas dan bonus bahkan komisi bagi karyawan yang memberikan kinerja yang terbaik.
Dan untuk karyawan yang masih kurang termotivasi, biasanya sang manajer atau atasannya siap dengan tekanan dan ancaman untuk memberikan hukuman bagi karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan tuntutan perusahaan.
Produktivitas diukur secara rasional, mekanisme motivasi digerakkan oleh imbalan positif seperti upah dan ancaman negatif seperti sanksi. Pada dasarnya semua mahluk menghindari duka dan mengejar suka.
Ternyata manusia tidak sesederhana itu. Menurut studi terkini, motivasi eksternal seperti iming-iming finansial tidak selalu bisa meningkatkan level produktivitas secara optimal. Malah bisa kontra-produktif dalam jangka panjang.
Di masa kini, banyak karyawan memiliki jenis pekerjaan yang kompleks dan sebagai konsekuensinya; mendapatkan kondisi kehidupan yang cukup layak, sehingga karyawan tipe ini membutuhkan sumber motivasi lain. Motivasi dari dalam. Motivasi internal.
Dan perusahaan di era modern dengan sengitnya persaingan; harus mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung untuk pengembangan motivasi internal ini. Motivasi internal menjadi keunggulan kompetitif di dalam industri terkini. Lalu pertanyaannya; bagaimana mendapatkan jenis motivasi ini?
Yaitu dengan memberikan tujuan kerja yang bermakna secara mendalam, agar karyawan merasakan betapa signifikan pekerjaannya dan akan berkomitmen penuh dalam berkinerja.
Suasana kantor yang dinamis dan rekan kerja yang saling mendukung akan sangat mendorong terciptanya motivasi internal yang tahan lama.
Tugas-tugas yang ada di dalam pekerjaan mesti terstruktur dalam konteks yang menantang. Tidak terlalu sulit tapi juga tidak terlalu mudah sampai membosankan. Tantangan kerja yang sesuai dengan keahlian sang karyawan.
Selanjutnya, tantangan yang ada dalam pekerjaan atau tugas harian/mingguan/bulanan harus bisa memenuhi keinginan dasar manusia untuk belajar, bertumbuh, dan berkembang menjadi lebih kompeten.
Karyawan yang termotivasi tinggi tidak bisa merasa terpaksa dalam melaksanakan pekerjaannya. Karyawan harus diberikan kepercayaan dalam bentuk kewenangan yang terbatas dan dievaluasi rutin agar setiap kemajuan yang dibuat tidak lepas dari pengamatan.
Dan akhirnya, semua jenis motivasi bermuara pada hati. Bahwa kita akan lebih bersemangat jika kita melakukan sesuatu yang benar-benar kita inginkan dan bernilai secara personal.
Selamat mencari!
Baca juga:
Motivator Karyawan: 7 Kunci Motivasi Intrinsik
Motivasi Intriksik untuk Karyawan dan Sales Person
Tehnik Motivasi Intrinsik: Teori Drive, Daniel Pink dan Edward Deci
Teknik Motivasi Intrinsik: Teori Determinasi Diri
Teori Motivasi dari Hati