Ketenangan Pikiran, Pekerjaan, dan Cinta
by @rezawismail
Sebenarnya sangatlah susah untuk tidak berpikir, pikiran kita datang dan pergi. Tapi masalahnya pikiran kita sering melompat-lompat, bergerak liar, dan mengaduk-aduk emosi diri.
Kita semua membutuhkan ketenangan pikiran. Orang kaya ataupun miskin, mereka yang berpasangan maupun kaum jomblo, tua-muda, semuanya ingin punya pikiran yang tenang sekali-kali. Memang, kalau pikiran sedang positif dan menyenangkan, kita tidak begitu butuh yang namanya ketenangan pikiran.
Namun seringkali, pikiran kita itu mencari-cari masalah. Mencemaskan sesuatu atau memusingkan hal-hal yang sudah lewat. Bahkan, masalah yang ada malah menjadi terasa tambah berat kalau dipikirkan secara intens. Untuk mendapatkan solusi dari masalah, pertama-tama kita membutuhkan ketenangan pikiran.
Pikiran yang tenang dimulai dari mengurangi jumlah hal-hal yang dipikirkan. Kalau tidak bisa menghilangkan pikiran sama sekali, cobalah untuk berpikir satu hal saja. Satu hal yang tidak perlu susah-susah untuk dipikirkan. Pernafasan misalnya. Pikirkan saja satu nafas pada suatu waktu. Perhatikan keluar masuknya udara, sensasinya di hidung dan suaranya. Cobalah untuk hanya sekedar berpikir tentang nafas, latihlah selama beberapa menit saja. Setelah itu, perhatikanlah bahwa pikiran kita menjadi lebih rileks dan tenang.
Cara lain yang dapat mengheningkan pikiran adalah dengan cinta. Ingatlah bagaimana cinta bisa membutakan logika, orang jadi tidak bisa berpikir ketika jatuh cinta. Kebahagiaan karena cinta dapat menyingkirkan derita. Cinta pada diri sendiri meningkatkan kepercayaan diri dan penerimaan diri, cinta pada pekerjaan dapat mengobarkan semangat kerja, serta cinta pada sesama akan menguatkan hubungan dan memudahkan komunikasi.
Satu lagi, cinta pada keadaan atau kepunyaan yang dimiliki sekarang akan membawa pada kepuasan batin. Kedamaian jenis ini dimulai dari rasa syukur. Jika ada satu saja kebiasaan baik yang layak untuk dipegang, itu adalah kebiasaan untuk selalu bersyukur. Mensyukuri apa yang ada berarti mencintai secara tulus pada kondisi di masa kini. Sekali lagi kata kuncinya adalah cinta.
Kita boleh saja menginginkan sesuatu yang lebih, barang yang lebih baru, pekerjaan yang lebih bagus, kelakuan orang lain yang lebih baik. Tapi jangan sampai kita terlalu terikat dan melekat dengan keinginan itu, sampai-sampai kita bisa marah atau kecewa karena pengharapan yang berlebihan. Kebodohan adalah mencoba mengendalikan hal-hal yang diluar kontrol kita, terutama perilaku orang lain dan peristiwa yang terjadi atas diri atau nasib.
Walaupun begitu, kita bisa mengatur persepsi dan cara kita berpikir. Berpikirlah secara besar, lihat beragam alternatif, lalu tenangkan pikiran. Cintailah diri, orang lain, dan nasib yang diterima. Berjuanglah demi makna tapi tetap berbahagia. Bekerja dengan cinta walaupun pekerjaan terasa membosankan. Dan bagaimanakah caranya mencintai pekerjaan yang membosankan?
Yaitu dengan memberi perhatian lebih pada pekerjaan yang membosankan itu dan mencari-cari sudut pandang yang baru. Belajar lebih banyak lagi topik-topik yang berkaitan dengan pekerjaan yang membosankan itu. Kita bosan karena kita merasa jenuh dengan pekerjaan yang begitu-gitu saja dan seperti tidak ada yang baru. Pekerjaan dikerjakan secara semi otomatis, dan akhirnya pikiran kita berusaha lari karena bosan. Pusatkan kembali pikiran kepada pekerjaan, beri perhatian lebih.
Sama seperti orang yang sedang mencintai, dia akan memberikan perhatian lebih kepada kekasihnya. Carilah cara-cara untuk bisa lebih perhatian pada pekerjaan yang membosankan itu. Perhatikan setiap sensasinya, simak hal-hal baru yang muncul, dan carilah dengan sengaja keahlian-keahlian baru yang bisa dipelajari terkait dengan pekerjaan itu.
Berbicaralah dengan orang-orang yang ada di lingkungan pekerjaan itu tapi seringkali kita abaikan. Beri mereka perhatian juga. Tarik nafas, rasakan perasaan cinta seperti saat kita bersama kekasih atau sang buah hati, lalu pancarkan perasaan sayang itu kepada orang lain dalam bentuk senyuman, doa, atau sekedar obrolan yang memberikan perhatian. Ingat, perhatian adalah salah satu bentuk cinta.
Kasih perhatian pada momen kekinian, dan kita akan mencintai kehidupan setiap saat. Menikmati apa yang dimiliki dan yang terjadi pada diri. Perdalam pembelajaran kita pada apa yang ada di depan mata, dan tanyakan diri apa yang bisa kita cintai dari orang ini, masa sekarang, dan pekerjaan itu.
Lalu, carilah hobi yang disukai. Biarkan pekerjaan yang membosankan itu tetap menyokong penghidupan kita, tapi ada kerjaan lain yang menarik minat kita. Ada kerja untuk mencari nafkah, namun punya juga kegiatan yang seru untuk dilakukan. Saking serunya aktivitas sampingan ini, sampai-sampai kita lupa lupa untuk berpikir, memikirkan hal-hal yang ruwet tentunya. Hobi itu sederhana; harus yang menyenangkan dan mampu menenangkan pikiran!
Damai di hati, salam penuh cinta!