Bagaimana Mengatasi Kebosanan di Tempat Kerja

by @rezawismail

Beberapa Tantangan yang timbul dalam memotivasi diri sendiri atau karyawan untuk bekerja adalah kebosanan. Perasaan Bosan yang timbul dari rutinitas pekerjaan, akan menurunkan tingkat produktivitas sang pekerja yang bosan.

Seorang pegawai yang dilanda kebosanan akan menjadi kurang fokus, tidak mengoptimalkan potensi dirinya, dan menunda-nunda pekerjaan. Permasalahan lainnya yang timbul dari perasaan bosan ini adalah resiko operasional.

Bagaimana cara mengatasi kebosanan ini?

Saya pernah membahas tentang rasa bosan di tempat kerja ini pada tulisan saya sebelumnya.

Disini, saya akan mengelaborasi lebih lanjut dan membahas berdasarkan temuan ilmiah dari beberapa psikolog.

Dalam satu riset yang menggunakan tikus di laboratorium, dibuat suatu sistem kerja yang berdasarkan waktu. Tikus-tikus ini diberikan alat pengungkit atau sejenis tombol yang bisa membuka pintu atau kotak yang berisi makanan, namun hanya bisa terbuka pada waku tertentu saja.

Tikus yang kelaparan harus menunggu sampai rada lemas sebelum bisa memencet tombol untuk makan. Hal ini serupa dengan para karyawan yang menunggu jam 5 atau tanggal gajian. Baru bersemangat menjelang waktu yang telah ditentukan tiba.

Berbeda hal-nya dengan orang-orang yang bekerja secara profesional untuk dirinya sendiri atau yang berwirausaha/berusaha sendiri. Mereka menetapkan sasaran-sasaran setiap hari dan terus termotivasi hingga sasarannya hari itu tercapai, barulah pulang ke rumah.

Contohnya; seorang pedagang yang menargetkan dagangannya terjual sebanyak 500 unit untuk hari itu atau seorang penulis yang bertujuan menuliskan satu bab per harinya.

Riset yang dilakukan selanjutnya pada tikus-tikus laboratorium ini juga mengkonfirmasikan kebenaran ini. Mereka lebih bersemangat jika makanannya tersedia dari hasil usahanya bukan dengan menunggu waktu.

Motivasi lebih kuat dan tahan lama jika dipercaya ditentukan oleh hasil upaya sendiri daripada ditentukan dari waktu yang dihabiskan.

Kembali kepada masalah kebosanan. Rasa bosan biasanya timbul dari kurangnya stimulasi, contohnya seperti pada saat menunggu. Masalah ini bisa dipecahkan dengan mengerjakan sesuatu dan berfokus pada pekerjaan tersebut tanpa memikirkan waktu yang berjalan.

Jika seseorang berkonsentrasi penuh pada tugas yang sedang dikerjakan dan menjadi terfokus, waktu akan terasa terbang begitu saja. Istilahnya, menjadi lupa waktu dan hari terasa cepat.

Konsep ini disebut ‘Flow’ oleh psikolog terkenal: Mihály Csíkszentmihályi.

Flow adalah keadaan pikiran atau mental seseorang dalam sebuah aktivitas atau kegiatan yang membuatnya sangat terfokus, terlibat penuh dalam proses yang sedang dilakukannya. Flow bisa membuat seseorang lupa waktu bahkan lupa diri, sehingga kadang perasaan lapar tidak terasa apalagi rasa bosan.

Beberapa tips untuk mengatasi kebosanan karyawan dengan menggunakan teori ‘Flow’ ini adalah:

1. Menetapkan tujuan yang sejelas-jelasnya. Dengan ukuran yang jelas dan cukup menantang tapi bisa diraih. Tujuan tidak boleh terlalu sulit/mustahil untuk diraih namun juga jangan terlalu mudah sehingga kurang menantang.

2. Struktur tugas yang dikerjakan harus terarah. Urutan dan definisi komponen-komponen pekerjaan yang dilakukan harus jelas juga. Langkah-langkah pengerjaan harus terorganisasi dan bisa dilacak kemajuannya.

Jika pekerjaannya membutuhkan dukungan orang lain, kerja sama kelompok mesti sinergis dan harmonis.

3. Tingkat kesulitan pekerjaan harus sesuai dengan tingkat keahlian yang dimiliki pekerja. Tingkatnya kesulitannya harus sedikit lebih tinggi dari rata-rata (cukup menantang) dan keahlian yang diperlukan juga lebih tinggi dari biasanya.

Hal ini penting untuk mengoptimalkan kondisi ‘Flow’ dan menjaga dari rasa bosan, kecemasan, atau malas.

4. Pekerjaan yang dilakukan memiliki feedback/umpan balik yang informatif dan bersifat langsung agar orang yang melakukan pekerjaan tersebut bisa menyesuaikan dengan segera kondisi/keadaan yang timbul dari proses pengerjaan tersebut dan mengarahkannya kepada keberhasilan.

5. Melatih dan membentuk kepribadian pekerja lewat budaya yang menekankan sikap-sikap seperti: kegigihan, rasa ingin tahu, kinerja yang unggul tanpa keegoisan dan tidak terlalu tergantung insentif dari luar.

Motivasi harus bersifat intrinsik. Motivasi dari hati.

Selain kondisi ‘Flow’ mesti ditimbulkan untuk mengatasi kebosanan dengan menciptakan stimulasi yang cukup dalam membunuh waktu, beberapa hal lainnya perlu diperhatikan juga. Para karyawan harus menyadari makna atau arti penting pekerjaannnya bagi perusahaan, orang lain, dan secara umum.

Pekerjaan yang dilakukan jangan sampai dianggap seperti perbudakan atau keterpaksaan. Pegawai yang ‘enjoy’ dalam pekerjaannya akan lebih termotivasi dan tidak akan merasa bosan.

Beberapa tips lain yang bisa dilakukan oleh sang pekerja agar mampu mengatasi kebosanan di tempat kerja adalah:

1. Hadir tepat waktu bahkan lebih dini.

Untuk para pekerja kantoran, bangunlah lebih pagi. Saya telah menulis artikel tentang tips bangun pagi.

Keterlambatan akan memberikan alasan bahwa pekerjaan tersebut tidak menyenangkan dan menguatkan perasaan malas yang berujung pada kebosanan.

2. Sibukkan diri.

Berfokuslah pada banyaknya pekerjaan yang bisa lakukan, jangan pikirkan waktu yang tersedia untuk bekerja. Selesaikan banyak hal dan buat tugas-tugas baru yang meningkatkan kesibukan di kantor.

Lakukan sesuatu daripada tidak melakukan apa-apa, jika terpaksa menunggu: kerjakan sesuatu seperti mengatur berkas-berkas di meja atau menuliskan rencana kerja, laporan, dll.

3. Milikilah Rasa Bangga

Kuatkan perasaan kepemilikan dengan perusahaan, banggalah dengan pekerjaan yang dilakukan. Bantu rekan kerja yang membutuhkan pertolongan, soal komputer misalnya. Atau berikan perhatian pada lingkungan kantor, sesama, tanaman hias, dll.

Bersosialisasilah dan berinteraksi dengan aktif kepada atasan, bawahan, dan rekan. Banggalah dengan jabatan daripada memikirkan uang yang dihasilkan. Bahkan terlibat politik kantor (dengan etis tentunya) akan lebih menyenangkan daripada mengalami kebosanan.

Sekian dulu tips dari saya. Saya akan bahas lebih rinci dan tambahkan beberapa tips yang bisa mengatasi rasa bosan, malas, atau cemas di tulisan-tulisan saya selanjutnya…

Iklan