Tips Motivasi

Anti Stres *Metode Spiritual Motivasi Diri & Manajemen Emosi ^ Pencerahan #mindfulness #nonduality

Tag: psikologi persuasif

Presentasi yang Menggoda

Karakter seseorang adalah sarana persuasi yang paling efektif. -Aristoteles

Dalam mendapatkan klien, seringkali seorang tenaga penjual atau sales person harus melakukan presentasi kepada calon konsumennya yang biasa disebut prospek. Beragamnya karakter manusia membuat presentasi menjadi beragam juga disesuaikan dengan kebutuhan sang pelanggan.

Ada orang yang menyukai diskusi dan pemaparan data-data, ada juga yang mudah merasa bosan dan menginginkan presentasi yang menghibur. Langkah pertama tentunya dalam menyusun presentasi yang menggoda adalah menganalisa preferensi, wawasan dan keinginan dari audiens dengan riset yang cukup.

Selanjutnya kita juga harus memperhatikan petunjuk-petunjuk non-verbal selama presentasi seperti bahasa tubuh dan gerakan lainnya untuk menilai seberapa dalam pengaruh dari presentasi yang sedang kita paparkan. Seringkali kita harus bisa adaptif dengan menjadi fleksibel ketika kita merasakan kekurangan perhatian dari pemirsa presentasi kita dengan mengubah cara kita menyampaikan materi presentasinya.

Namun dari sekian banyaknya variasi metode presentasi, kita bisa mengusahakan beberapa langkah agar presentasi kita lebih memukau dan menggoda sehingga bisa menyukseskan tujuan kita berpresentasi. Bahkan sebelum kita menemui partisipan yang akan kita presentasikan, kita mesti melakukan beberapa persiapan seperti meminta atau memberikan pertanyaan awal lewat email misalnya.

Dan sebelum kita mempersiapkan presentasi dengan segala kemungkinan pertanyaan yang akan diajukan, kita juga harus tahu bahwa orang yang akan kita presentasikan memang berpengaruh sebagai orang kunci di perusahaan prospek sebagai contohnya. Kemudian hindari jargon-jargon atau istilah dan bahasa yang kurang familiar bagi pendengar presentasi kita.

Selanjutnya adalah menyatakan penawaran yang jelas dengan meminta tindak-lanjut atau langkah selanjutnya yang bisa diambil setelah menerima presentasi yang kita paparkan. Kita juga perlu mengevaluasi untuk perbaikan dan penyempurnaan presentasi agar ke depannya menjadi semakin menggoda. Serta memanfaatkan prinsip-prinsip persuasi dalam presentasi. Baca entri selengkapnya »

Tehnik Sales Semi Hipnotis

Untuk kepraktisan membaca tulisan ini saya akan menyederhanakan definisi hipnotis sebagai perintah yang sugestif ke alam bawah sadar. Pada umumnya, alam bawah sadar seseorang bisa diakses ketika berada di dalam keadaan gelombang otak alpha-theta. Hipnotisme bisa bekerja dengan baik jika dilakukan kepada seseorang yang sedang berada di dalam gelombang otak alpha serta theta ini.

Seorang sales atau tenaga penjual akan lebih berpeluang menjual dengan mempengaruhi keputusan membeli kepada alam bawah sadar seorang prospek. Jumlah penolakan akan berkurang karena alam bawah sadar lebih kuat pengaruhnya di dalam pikiran seorang calon pembeli.

Kelemahannya adalah, walaupun akhirnya sales tersebut berhasil closing, kemungkinan gagal akan tetap ada. Yaitu, sang pembeli menyesali keputusan pembeliannya yang impulsif dari alam bawah sadarnya dan membatalkan pembelian tersebut. Hipnotis kebanyakan pengaruhnya tidak bertahan lama jika tidak diiringi dengan perubahan mindset yang dipicu oleh pikiran kritis.

Untuk itu, jika seorang sales sudah berhasil closing, ia harus melengkapi presentasinya. Sales tersebut mesti menambahkan alasan-alasan yang rasional untuk pikiran kritis seseorang. Pikiran kritis ini adalah pikiran yang mengawal alam bawah sadar. Dan pikiran kritis ini bekerja berdasarkan logika yang rasional bukan emosional. Pikiran kritis biasanya bekerja di dalam gelombang otak beta.

Inilah yang disebut tehnik sales semi hipnotis. Mempengaruhi pikiran seorang calon pembeli atau prospek dengan penanaman perintah secara bawah sadar. Lalu menambahkan alasan-alasan pembelian secara logis dan rasional kepada pikiran kritis sebagai pembenaran perbuatan membeli dan tidak menyesalinya. Dengan begitu, efek dari tehnik sales semi hipnotis ini menjadi tahan lama.

Tehnik sales semi hipnotis kuncinya ada pada cara menanamkan perintah pembelian kepada alam bawah sadar sang prospek tanpa dihalangi oleh pikiran kritisnya. Sekali lagi, pikiran kritis adalah pikiran yang menggunakan logika sebagai acuannya.

Dan pikiran kritis cenderung skeptis atau tidak mudah percaya, serta suka menentang. Inti dari hipnotis adalah melenyapkan untuk sementara kesadaran pikiran kritis yang menjaga gerbang alam bawah sadar seseorang untuk memasukkan atau menanamkan suatu perintah yang biasa disebut juga sebagai sugesti.

Untuk menambahkan alasan logis atau rasional terhadap suatu pembelian produk atau jasa yang dijual oleh seorang sales adalah upaya yang relatif lebih mudah daripada upaya untuk melemahkan pikiran kritis seseorang. Alasan logis bisa dicari dengan melihat fitur-fitur yang ada di dalam sebuah produk dan ditransformasikan menjadi keunggulan atau benefit yang sesuai dengan keinginan dan karakter prospek.

Sedangkan untuk menghilangkan pengaruh pikiran kritis sang prospek, setidaknya untuk sementara saat sales memberikan sugesti hipnotisnya; membutuhkan beberapa tehnik yang cukup rumit. Berikut beberapa contoh tehnik semi hipnotis yang bisa diupayakan oleh seorang sales untuk membungkam pikiran kritis dari seorang calon pembeli atau prospek:

1. Repetisi: ini adalah tehnik yang paling mudah namun paling rentan gagal. Sugesti dilakukan berulang-ulang dengan harapan bisa melemahkan pertahan pikiran kritis, bisa berbalik menjadi penolakan dari prospek karena pikiran kritisnya malah menjadi semakin kuat untuk menentang melawan berondongan sugesti yang diulang-ulang. Pengulangan yang monoton akan menimbulkan kecurigaan dan melatih kewaspadaan pikiran kritis untuk menolak sugesti yang diberikan. Gunakanlah tehnik ini secara pas dan bijaksana, manfaatkan keragaman. Variasi ini bisa berupa variasan dalam kata-kata atau kalimat yang digunakan, intonasi, media (visual, tulisan, lisan, dll.), subyek atau orang yang memberikan sugesti, timing, lokasi, dan sebagainya. Serta jangan berlebihan.

2. Emosi: sales memberikan sugesti pembelian ketika sang prospek sedang dalam keadaan emosional yang intens atau memanfaatkan perasaan sang prospek yang sedang menuncak untuk menguatkan sugestinya. Perasaan yang bisa dimanfaatkan seperti ketakutan, kecemasan, kesedihan, kebanggaan, rasa iri, amarah, keinginan untuk menang atau sukses, hasrat yang menggebu-gebu, rasa lapar atau kekenyangan yang belebihan, rasa kantuk yang tak tertahankan, bahkan nafsu seksual, dan lain-lain. Ketika seseorang terlalu emosional, pikiran kritisnya menjadi tidak terlalu aktif. Makanya ada istilah: marah membabi buta, cinta itu buta, dan seterusnya.

3. Rileksasi: sugesti yang diberikan oleh seorang sales cukup sekali atau dua kali saja tapi pada saat yang tepat. Sisanya, pertemuan dipenuhi oleh obrolan-obrolan kecil yang nyaman yang tidak membuat ketegangan. Pertemuan ini bisa berupa lunch meeting atau pertemuan sambil makan bersama, sales bermain golf bersama prospek, menggunakan suara yang pelan dan tenang, memakai musik yang membuai, minuman yang menstimulasi seperti alkohol, teh atau kopi, dan lain-lain. Biarkan perintah atau sugesti yang hanya diucapkan satu kali tersebut mengendap dan tertanam semakin dalam ke alam bawah sadar yang terbuka oleh rileksasi.

4. Persuasi: tehnik sales semi hipnotis bisa menanamkan sugesti sang penjual kepada pikiran alam bawah sadar sang calon pembeli dengan memanfaatkan beberapa tips psikologi persuasif seperti menggunakan figur otoritas atau orang yang dihormati pendapatnya oleh sang prospek, memakai simbol kewenangan dan endorsement dari pakar, ahli, artis, selebritis, tokoh agama atau masyarakat, dan seterusnya. Tehnik persuasi lainnya adalah menggunakan testimoni, membangun persepsi akan kelangkaan yang bisa melonjakkan nilai suatu produk jika langka dan terbatas, perasaan suka dan membangun kepercayaan lewat kesamaan, pengaruh sense of belonging kepada suatu grup tertentu atau komunitas atau demografi yang sejenis, identifikasi diri prospek kepada kelas sosial atau kelompok masyarakat yang dimilikinya, kolektivitas dan validasi jaringan, pernyataan tertulis dan seterusnya seperti yang pernah saya tulis disini dan tentang training sales persuasif).

5. Gradual: pemberian sugesti diberikan secara bertahap dan sedikit demi sedikit agar tidak menimbulkan pertentangan yang berarti dari pikiran kritis sang prospek. Dimulai dari pernyataan yang umum atau global hingga ke pernyataan yang khusus dan spesifik dari produk yang ingin dijual. Permintaan atau pertanyaan kecil yang mudah disetujui dan lebih berpotensi dianggap kebenaran harus diberikan lebih awal untuk membangun persetujuan oleh pikiran kritis. Pernyataan-pernyataan yang lebih mungkin diiyakan oleh prospek diberikan secara konsisten hingga akhirnya tiba saatnya untuk mengatakan kalimat sugestif inti yang ingin ditanamkan. Penanaman sugesti ini didahului oleh pemberian data dan informasi yang akurat dan kredibel atau prinsip serta nilai yang diyakini oleh prospek. Tehnik gradual atau sugesti yang bertahap ini adalah pondasi dari prinsip pemasaran permisif yang telah terbukti efektif bagi para sales. Pemasaran yang bertahap tapi konsisten, perlahan tapi pasti.

Bersambung ke tulisan selanjutnya. Saya baru mengungkapkan 5 tehnik sederhana dari banyak tehnik sales semi hipnotis lainnya. Saya akan terangkan lebih detail dari kelima tehnik tersebut di atas dan menambahkan tehnik-tehiknya lagi di tulisan yang akan datang.

Persuasi: Rayuan Tanpa Gombal

Persuasi adalah seni merayu dengan memanfaatkan psikologi manusia. Membujuk dengan rayuan yang emosional akan membuai logika berpikir seseorang.

Sehingga tujuan dari merayu adalah mengarahkan bahkan sampai mengubah pikiran orang lain.

Berikut beberapa tips membujuk yang efektif berdasarkan penelitian:

1. Jangan menyerang keyakinan yang mendalam.

Hal-hal sensitif seperti agama, kepercayaan, dan idealisme yang tertanam kuat akan sulit diubah. Jangan terlalu keras, jadilah lembut agar mengendurkan keinginan lawan bicara untuk menentang.

Bujuklah secara bertahap, jangan langsung tembak. Bangun gaya pendekatan dengan cara perlahan tapi pasti.

2. Menyampaikan pesan atau rayuan dengan meyakinkan.

Bersikap yang kredibel dan penuh percaya diri. Sertakan argumen pendukung yang kuat seperti data-data atau sumber yang meyakinkan. Bicara secara terpercaya.

Beri alasan atau makna pesan rayuan secara meyakinkan. Jaga bahasa tubuh dan mimik muka agar meyakinkan. Pelajari komunikasi non verbal.

3. Sampaikan secara berulang-ulang.

Repetisi pesan sampai maksimal lima kali. Pengulangan menciptakan ilusi akan kebenaran pesan yang diulang. Repetisi akan tertanam di alam bawah sadar.

Susun ulang kalimat dengan inti pesan yang sama namun dengan kata-kata yang berbeda. Ungkapkan garis besar dan gambaran keseluruhan dari pesan rayuannya.

4. Pilih bahasa yang relevan dengan pendengar.

Sesuaikan istilah-istilah dan gaya komunikasi dalam membujuk. Rayuan bisa bersifat rasional atau penuh perasaan. Dibuat sederhana atau terdengar rumit dan mendetail. Tergantung audiensnya.

Pakai angka-angka, statistik, atau asosiasi yang pas. Katakan kalimat-kalimat yang familiar. Cocokkan level argumentasi dengan tingkat pemahaman audiensnya.

5. Berikan dua sisi argumen.

Seimbangkan pesan dan buat bantahan sendiri sebelum dibantah orang lain. Tapi, bantahan yang menentang pesan utama kita harus dilemahkan. Antisipasi penolakan orang lain dengan merencanakan didepan apa saja kira-kira keberatan lawan.

Kasih jawaban atas keberatan yang potensial itu. Sertakan dalam pesan persuasif yang lengkap dan (agak) berimbang. Siapkan solusi dari beberapa perlawanan yang mungkin diajukan. Ajukan dua sisi sudut pandang dan perkuat pandangan yang ingin disampaikan.

6. Tingkatkan kedekatan dan rasa suka.

Carilah kesamaan dan pujilah kesamaan yang ada. Bicaralah perlahan jika audiens sudah simpatik. Berkatalah dengan cepat jika belum terlalu dekat.

Pilih logat, jargon, dialek yang membangun kedekatan. Minta dikenalkan atau sebut kenalan-kenalan yang sama di kedua belah pihak. Bangun kedekatan dan kekeluargaan agar mudah dipercaya.

7. Karismatik dan tampil menarik.

Pakailah simbol-simbol otoritas. Gunakan penekanan akan kepakaran dan keahlian. Tunjukkan dengan cepat kredibilitas dengan pakaian, gelar, dan sebagainya.

Manfaatkan kenalan dan orang yang sama-sama dikenal. Minta referensi dan bangun relasi dengan orang-orang yang karismatik juga.

8. Perkuat validasi sosial.

Ceritakan testimoni atau kesaksian dari orang lain. Buat mayoritas yang setuju dengan pesan persuasifnya. Cari dukungan beberapa orang jika ingin membujuk satu kelompok.

Tanamkan pemikiran kalau banyak orang pasti benar karena tidak mungkin sebanyak itu bisa salah. Buatlah orang yang dirayu agar mudah mengikuti orang yang banyak.

9. Bingkai pesan rayuannya dengan kalimat yang positif.

Berikan bayangan di masa depan yang baik dan positif. Janjikan yang indah-indah tapi jangan sampai ketahuan kalau niat awalnya ingin merayu. Jangan sampai terlalu mencolok dan ketahuan mau membujuk.

Samarkan bujukan dan jangan membujuk secara langsung. Kasih pujian dan penghargaan yang pantas serta beralasan. Lemahkan antisipasi dengan pendekatan yang samar-samar. Bungkus konten dengan konteks yang bagus.

10. Minta perhatian penuh jika argumentasinya kuat.

Hidangkan kopi dan tayangkan video. Ingatkan prinsip-prinsip seperti keadilan, kejujuran, kebaikan bersama. Tingkatkan konsentrasi dari audiens agar fokus memperhatikan argumen.

Tapi, alihkan perhatian jika argumennya lemah. Suguhkan makanan dan putar musik. Ceritakan kisah-kisah seperti analogi, kesuksesan di masa lalu, keberhasilan orang lain. Sesuaikan narasi dan kondisi tergantung kekuatan argumentasinya.

Demikian 10 tips yang didukung riset yang ilmiah dalam ilmu psikologi persuasi. Seni merayu tanpa gombal. Membujuk secara halus tanpa memaksa.

Semoga berguna dan jangan digunakan untuk maksud yang tidak baik!