5 Cara Berubah ala Tips Motivasi Dotcom

by @rezawismail

Semua orang berubah, baik itu diinginkan atau tidak. Dan untuk memperoleh kemajuan, berkembang menjadi lebih baik, perubahan harus ada. Perubahan bisa menjadi sesuatu yang menakutkan, karena bisa saja seseorang berubah kepada keadaan yang lebih buruk. Rasa nyaman juga ternyata bisa menghambat proses perubahan diri. Berikut beberapa tips untuk bisa berubah sesuai keinginan untuk pengembangan diri. 

  • Tetapkan Niat dan Memecah Tujuan

Langkah pertama untuk berubah adalah menetapkan tujuan dengan tekad yang kuat. Jangan setengah hati berharap untuk berubah, tapi ambil keputusan untuk berubah secara tegas. Tulis di kertas, fotokopi yang banyak dan ditempel dimana-mana, di rumah, di kamar mandi, dekat kasur, meja kerja, dll. Baca setiap hari kalau perlu beritahukan orang lain dan umumkan niat untuk berubah. Supaya kita malu kalau malas-malasan untuk berubah. Perubahan bisa dikatakan berhasil jika kita tidak kembali ke kondisi awal dan bisa dibilang mengalami perkembangan. Perubahan yang sukses adalah perubahan yang langgeng.  Perubahan yang tahan lama dan terus-menerus. Tapi perjalanan yang panjang dalam niat untuk berubah, dimulai dari satu langkah. Melangkahlah dengan yang termudah, agar tercipta momentum perubahan dan tidak berhenti atau menyerah. Lakukan dari yang termudah. 

  • Lakukan dari Tindakan yang Termudah

Setelah yakin dengan tujuan, pecahkan tujuan tersebut menjadi beberapa sasaran kecil yang bisa dilakukan dengan mudah.

Jika ingin mulai berolah raga misalnya, mulailah dengan yang termudah dan paling menyenangkan. Tak perlu lama-lama yang penting rutin. Sebagai contoh juga, jika ingin menjadi penulis buku, mulailah dengan menulis satu halaman saja per harinya. Jangan berambisi menulis satu bab dahulu di awal-awal jika tidak bisa konsisten. Malah, kalau gagal menulis sehalaman sehari, tulislah satu paragraf saja dalam satu hari, yang penting rutin setiap hari. Jika masih susah juga dan gagal menulis secara harian, tulis saja satu kalimat! Sekali lagi, yang penting adalah keberhasilan merubah diri dan menciptakan kebiasaan baru yang mendukung perubahan itu. Dan biasanya, untuk menanamkan suatu kebiasaan dibutuhkan waktu minimal satu bulan. Paksakan diri, tembus batas tiga puluh hari melakukan tindakan untuk berubah sesuai keputusan untuk berubah. Usahakan semaksimal mungkin dalam 30 hari pertama berhasil melakukan tindakan termudah sebagai langkah awal perubahan. Kalau perlu, selama sebulan pindah tempat tinggal untuk memulai 30 hari pertama menjalankan tindakan perubahan. 

  • Ubah Lingkungan dan Cari Teman Bersama

Orang bisa berubah tergantung dari lingkungannya. Misalnya kalau ingin berdiet, jauhkan diri dari makanan-makanan yang tidak sehat dan kelilingi diri dengan makanan yang sehat. Misalnya dengan membuang semua junk-food dan menaruh banyak stok sayur-sayuran di kulkas. Carilah rekan diet atau komunitas yang mendukung niat untuk berdiet. Kalau perlu minta petunjuk atau petuah dari orang yang kita hormati atau kita anggap ahli. Cari tahu pendapat para pakar dan ikuti nasihat orang yang sudah berhasil berdiet. Hal ini juga bisa diterapkan ke dalam bentuk niat perubahan lainnya, bukan hanya soal diet. Coba cari lawan untuk berdebat dan ngotot-lah dengan kebenaran informasi yang dimiliki. Emosi untuk keinginan selalu merasa benar bisa menjadi motivator dalam perubahan. Disamping emosi-emosi yang lainnya yang akan saya paparkan di poin selanjutnya. 

  • Manfaatkan Emosi untuk Jadi Motivasi

Seperti yang sudah saya contohkan di poin yang pertama, kita bisa memanfaatkan rasa malu dengan menginformasikan banyak orang tentang niat kita untuk berubah. Kita juga bisa menyalurkan amarah serta rasa dendam kepada ambisi untuk menjadi orang yang lebih baik. Membalas dengan pembuktian kesuksesan kita kepada orang yang menghina. Atau bisa juga kita pergunakan rasa iri kepada orang yang lebih berhasil dari kita sebagai cambuk motivasi. Segala perasaan dan emosi bisa dimanfaatkan secara positif untuk memotivasi diri. Bahkan rasa ingin menghina dan merendahkan orang lain juga bisa kita ambil sebagai motivasi. Sebagai contoh, kita tidak ingin menjadi seburuk orang yang kita hina (walau dalam hati saja), makanya kita ingin berubah menjadi lebih baik dan tidak seburuk orang yang kita rendahkan itu. Supaya kita bisa mengarahkan emosi kita kepada tindakan yang konstruktif bukan destruktif, maka kita perlu berpikir, merenung secara kontemplatif seperti menyadari serta memahami emosi yang timbul dan mengelolanya secara baik. Saya sudah sering membahas tips-tips motivasi dalam mengelola emosi, silahkan dibaca-baca di blog ini. 

  • Konsistensi dengan Kontemplasi

Sekali lagi yang penting adalah konsistensi, karena konsistensi adalah pondasi dari perubahan yang langgeng. Percuma kalau kita berhasil berolahraga, ikut keanggotaan Gym atau sukses lari beberapa kilometer namun hanya beberapa waktu saja, setelah itu memudar dan berhenti seiring waktu. Motivasi bisa memudar tapi kebiasaan susah hilang. Jadikan tindakan-tindakan menuju perubahan secara sederhana dan semudah mungkin supaya bisa menjadi kebiasaan yang mendukung perubahan secara langgeng. Untuk menciptakan suatu kebiasaan yang bisa tertanam kuat membutuhkan waktu. Jika kita menemukan diri kita tidak konsisten, misalnya dietnya menjadi diet yo-yo, berat badan malah turun naik, berarti kita terlalu berat berolahraga dan dietnya terlalu menyusahkan. Seringkali kita menyangkal dan menganggap kalau berubah itu mudah. Pikiran kita merasa sanggup berubah tapi kalau tetap gagal berarti secara tidak sadar, alam bawah sadar kita merasa kesulitan. Maka, kurangi intensitasnya, lakukan secara perlahan yang penting konsisten. Kalau sudah konsisten baru tingkatkan kadarnya. Dan silahkan berkontemplasi merenungi apa yang paling berarti dalam hidup ini. Kalau sudah ketemu jawabannya, itulah obsesi. Dan obsesi ini akan menjadi bahan bakar motivasi perubahan yang berhasil. 

Demikian 5 Tips Motivasi untuk sukses berubah secara sederhana. Jangan dulu berharap berubah secara drastis, yang penting perubahan itu tahan lama walau membutuhkan waktu dan upaya. Pada akhirnya, kesabaran adalah kunci keberhasilan. Salam semangat!